48 Arwah Diikutkan Tiwah Massal di Desa Tangki Dahuyan

tiwah
RITUAL TIWAH : Suasana penyerahan bantuan hewan kurban sapi kepada panitia ritual tiwah massal di Desa Tangki Dahuyan, Kecamatan Manuhing, Gumas, Senin (8/7/2024) lalu. DISBUDPAR GUNUNG MAS FOR RADAR SAMPIT

KUALA KURUN, radarsampit.com – Puluhan arwah diikutkan dalam puncak ritual tiwah massal di Desa Tangki Dahuyan, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ritual tiwah ini merupakan puncak dalam prosesi kematian umat Hindu Kaharingan, dengan mengantarkan roh atau arwah menuju Lewu Tatau atau surga dalam bahasa sangiang.

Bacaan Lainnya

“Ada 48 arwah diikutkan pada prosesi ritual tiwah massal di Desa Tangki Dahuyan. Tabuh pertama itu digelar Senin (8/7/2024), dan tabuh kedua Rabu (10/7/2024),” ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gumas Hansli Gonak, Jumat (12/7/2024).

Dia mengatakan, pelaksanaan tiwah massal di Desa Tangki Dahuyan juga mendapat bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024, melalui dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kabupaten Gumas dapil II yakni Binartha sebesar Rp200 juta dan Cici Susialwati Rp150 juta.

Baca Juga :  Pawai Ramaikan Tahun Baru Islam di Sampit, Ada Tiga Alternatif Rute Pawai

“Bantuan itu digunakan untuk keperluan pembelian hewan kurban seperti kerbau, sapi, babi dan ayam, beras serta pembiayaan laluh basir. Dengan rincian, pembelian sapi, kerbau dan babi masing-masing empat ekor, ayam 67 kilogram, serta laluh basir sebesar Rp81 juta untuk sembilan orang,” jelasnya.

Dia menuturkan, pada tahun 2024 ini, ada tiga ritual tiwah massal yang digelar di Kabupaten Gumas, yakni tiwah massal di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Desa Tangki Dahuyan, dan Desa Hujung Pata, Kecamatan Rungan Barat.

“Melalui ritual riwah massal ini, kami berharap akan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Apalagi ritual tiwah sudah ditetapkan sebagai calender of event provinsi untuk pariwisata Kabupaten Gumas,” terangnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Gumas Herson B Aden menyampaikan, pelaksanaan ritual tiwah akan terus dipertahankan dan digelar berkelanjutan, serta bisa menjadi even penunjang pariwisata.

“Ini menjadi salah satu potensi wisata yang perlu dikemas dan dipromosikan dengan baik,” tukasnya. (arm/fm)

 

 



Pos terkait