Ada Apa Ini? Setjen DPR Ngotot Beri Tunjangan Perumahan untuk Anggota DPR

rumah jabatan anggota dpr ri 673796640
Rumah Jabatan Anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan.

JAKARTA, radarsampit.com – Kendati mendapat sorotan, niat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI memberikan tunjangan perumahan bagi wakil rakyat tidak kendur.

Senin (7/10), Sekjen DPR RI Indra Iskandar menegaskan bahwa rencana itu punya alasan kuat. Yakni kondisi rumah jabatan anggota (RJA) yang sudah tidak layak huni.

Bacaan Lainnya

Indra memperlihatkan kondisi RJA di Kalibata, Jakarta Selatan yang tidak layak tersebut. Dari pantauan Jawa Pos, tidak semua rumah dalam kondisi tidak layak huni sebagaimana klaim Setjen DPR.

Masih ada beberapa rumah yang sekilas terlihat masih layak ditempati.

Indra mengakui, jika diklasifikasi, memang ada rumah yang kondisinya masih baik. Tapi ada pula RJA yang kurang baik, bahkan kondisinya masuk kategori rusak parah.

Seperti atap yang bocor, hingga dinding yang banyak rembesan air akibat rusaknya instalasi plumbing (perpipaan) yang sudah cukup tua.

Baca Juga :  Irwansyah Kembali Bangkit setelah Dituduh Jadi Pengedar Sabu

”Bangunan di sini dibangun tahun 1980-an,” kata Indra saat berkunjung di RJA DPR RI di Kalibata, kemarin. Menurut Indra, kerusakan rumah tersebut kerap dikeluhkan anggota DPR lewat aplikasi Perawatan Rumah Jabatan Anggota Kalibata (Perjaka). Setiap hari, ada 10-15 keluhan yang disampaikan.

Tak hanya itu, Indra juga menyebut adanya keluhan lain seperti banyaknya tikus dan rayap. Menurutnya, persoalan itu agak sulit diselesaikan lantaran lokasi RJA dulunya merupakan tempat tumbuhnya pohon-pohon karet. ”Setiap tahun kami beberapa kali melakukan suntik antirayap,” paparnya.

Lalu adakah kajian komparatif terkait biaya pemeliharaan RJA dengan sewa rumah untuk anggota? Indra mengatakan kajian terkait hal tersebut sudah dibuat sejak dua tahun lalu. Dari kajian itu, muncul opsi memberikan tunjangan perumahan bagi anggota DPR.

”Kajian itu kami sampaikan kepada pimpinan (DPR, Red),” imbuhnya. Sementara soal besaran tunjangan, Indra menyebut dalam proses kajian.

Pemberian tunjangan perumahan, kata Indra, dinilai lebih efisien seiring opsi revitalisasi berupa perbaikan atap dan pembongkaran RJA. Indra menyebut perbaikan atap pernah dilakukan pada 2008 dan 2010, namun tidak berpengaruh.



Pos terkait