PANGKALAN BUN – Aksi pencurian tabung elpiji 3 kilogram terekam kamera pengawas Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di Toko Lutfijaya Petshop, Jalan Pangeran Diponegoro, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Jumat (19/3).
Sejatinya saat peristiwa pencurian tersebut terjadi, tidak ada yang mengetahui bahkan pemilik toko sekalipun. Saat itu pelaku melakukannya dengan cepat, pelaku masuk ke toko dan langsung mengambil satu tabung elpiji melon dan dengan santainya berjalan meninggalkan toko tersebut dengan membawa barang jarahannya.
Meskipun hanya berupa tabung 3 kilogram, namun aksi pria tersebut cukup meresahkan. Karena dari rekaman CCTV itu, pelaku sepertinya merupakan profesional. Rekaman CCTV tersebut bahkan diunggah ke media sosial oleh pemilik toko dan mendapat respon luar biasa dari warganet.
Pelaku diduga sudah memantau kondisi toko dari luar dan begitu ada kesempatan ia langsung beraksi, meskipun di toko tersebut terdapat tabung berukuran 5,5 kilogram dan 12 kilo pelaku hanya mengambil tabung berwarna hijau.
Terlebih pada saat beraksi, meskipun kondisi toko di depan sepi namun karyawan toko berada di dalam sedang sibuk menyusun barang-barang.
Pemilik Toko Lutfijaya Petshop Dian Livia, mengaku baru mengetahui bahwa salah satu tabung gas elpiji dagangannya diembat pencuri ketika membuka kamera CCTV pada saat akan menutup toko.
“Saya mau buka puasa dan membuka kamera CCTV, saya terkejut melihat dalam rekaman ada seseorang yang masuk dan mengambil tabung 3 kilogram, kemudian saya hitung dan kurang satu,” ujarnya, Sabtu (19/3).
Ia menduga pelaku sudah biasa melakukan aksinya, karena terlihat pelaku begitu piawai dan santai saat mengambil tabung elpiji. Menurutnya ia sengaja memposting di media sosial agar dapat menjadi pelajaran pemilik toko lainnya agar mewaspadai terhadap tindakan kriminalitas.
Guna memberikan efek jera, meskipun kerugian yang dialami tidak seberapa nilainya, namun peristiwa itu akan dilaporkan ke Polres Kobar. “Mau memasuki Ramadan mas, apalagi pandemi mungkin tuntutan hidup tinggi membuat pelaku berbuat seperti ini,” pungkasnya. (tyo/sla)