Ada Gerakan Coblos Kotak Kosong di Tarakan, Simpatisan Klaim Tak Ditunggangi Siapa Pun

Kotak Kosong
PILWALI: Spanduk gerakan kotak kosong untuk Pilwali Tarakan terpasang di salah satu kelurahan di Tarakan. (prokal.co)

TARAKAN, radarsampit.com – Pasangan calon tunggal di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Tarakan, tengah dihadapkan dengan munculnya gerakan memilih kotak kosong.

Beberapa warga bahkan terang-terangan menunjukkan sikap politiknya pada kotak kosong. Di samping itu diikuti ajakan kepada warga lainnya untuk memilih kotak kosong pada November mendatang.

Bacaan Lainnya

Wakil Sekretaris Pemenangan dr. Khairul- Ibnu Saud untuk Semua (Kharisma), Bahar Mahmud enggan menyebut istilah kotak kosong.

Menurutnya, kotak kosong merupakan sebuah istilah yang lahir dari proses alamiah tahapan pilkada yang muncul karena hanya ada calon tunggal. Sehingga menurutnya, gerakan ini layak disebut kelompok yang tidak memilih calon tunggal.

Menurutnya, adanya gerakan tidak memilih calon tunggal merupakan pilihan politik setiap orang. Namun begitu, tentunya setiap orang pasti memiliki alasan yang jelas dalam menentukan pilihannya.

“Terkait dengan munculnya fenomena itu (kotak kosong) setiap orang kan punya hak untuk menyampaikan gagasannya. Kita tidak bisa melarang ekspresi itu karena mereka juga punya hak dalam negara demokrasi. Namun saya sebagai tim Kharisma ingin menyampaikan ketika kita mengkampanyekan kotak kosong, tujuannya apa sih yang ingin kita inginkan, apa yang ingin kita capai. Jangan sampai adanya gerakan hanya karena ada sentimentil pribadi, itu yang kita tidak harapkan.

Baca Juga :  PLN UID Kalselteng dan Polda Kalsel Perkuat Pengamanan Kelistrikan Melalui Penandatanganan PKT

Bahwa kemudian ini didasari keresahan sosial, tapi tentu keresahan itu bisa diungkapkan sehingga kita juga bisa diuraikan apa yang kiranya menjadi keresahan mereka,” ujarnya, Senin (2/9/2024).

“Jangan sampai ada gerakan katakanlah kotak kosong ini yang hanya terbentuk karena kebencian kita terhadap figur tertentu tanpa didasari alasan-alasan yang etis. Dari pandangan kami dalam 5 tahun Pak Dokter (dr. Khairul, M.Kes) telah menunaikan semua janji politiknya, bahkan ada pekerjaan di luar janji politik yang sudah ditunaikan.

Misalnya penanganan banjir itu dilakukan, meskipun tidak ada dalam visi-misi dari 2019 ke 2024. Dalam 5 tahun terakhir juga kita melihat begitu banyak investor masuk ke Tarakan yang berdampak nyata bagi perekonomian kita, lapangan pekerjaan, pemerataan kesejahteraan,” sambungnya.



Pos terkait