PALANGKA RAYA – Penangkapan terduga terorisme yang dilakukan di Kota Palangka Raya hanya dilakukan terhadap satu orang. Terduga diringkus di Hotel Hawai, Jalan Bubut, kamar nomor 323. Satu terduga teroris itu menginap di kamar tersebut bersama dua rekannya.
Pegawai Hotel Hawai, Ardi, mengatakan, penangkapan dilakukan belasan personel polisi bersenjata laras panjang. Seluruh tamu maupun orang di dalam hotel diminta masuk kamar. Dia melihat satu dari tiga orang yang menginap tersebut dibawa dengan tangan terborgol. Penangkapan berlangsung cepat.
”Tamu itu menginap di kamar 323. Ada tiga orang dan satu yang terlihat terborgol,” ujarnya.
Ardi menuturkan, saat peristiwa itu dia tidak bertugas, namun ada di lokasi kejadian. Awalnya datang seseorang yang diduga petugas bertanya soal tamu kamar 323. Setelah itu, belasan personel polisi senjata laras panjang melakukan penggerebekan di kamar tersebut.
”Polisi itu langsung melakukan penggerebekan di kamar itu. Tamu itu masuk Selasa siang, malamnya langsung ditangkap. Kami tidak ada kecurigaan sama sekali sebelumnya,” katanya.
Menurut Ardi, ketiga tamu itu dari Banjarmasin. Mereka datang menggunakan mobil dan salah satunya menggunakan kursi roda. ”Kami tidak menyangka. Mereka seperti tamu biasa dan di depan kamar pun sempat mengobrol. Mereka datang tanpa banyak bicara dan langsung bertanya nomor kamar,” tandasnya.
Densus 88 Anti Teror sebelumnya menangkap tiga terduga terorisme di Palangka Raya dan Sampit. Pelaku berencana merekrut sejumlah warga Kabupaten Kotawaringin Timur untuk melakukan aksinya akhir tahun ini.
Tiga terduga, yakni AR, MS, dan Rt, dibekuk Selasa (21/12) malam. Aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sejumlah buku, senjata api rakitan, senapan angin, pakaian untuk latihan militer, dan sejumlah barang lainnya yang diduga terkait aksi teror. (daq/ign)