Agustiar Ajak Masyarakat Kalteng Cegah Hoaks Jelang Pemilu  

agustiar
AJAK TANGKAL HOAKS: Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran bersama pengurus DAD mengajak untuk menangkal hoaks jelang pemilu. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsmapit.com – Pelaksanaan pemilu yang kian dekat pada 14 Februari mendatang, membuat berbagai informasi tak bertanggung jawab alias hoaks semakin sering tersebar. Masyarakat diharapkan bisa mencegahnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

”Saya mengajak semua dan masyarakat antisipasi hoaks jelang pemilu. Tidak melakukan kampanye hitam. Khusus untuk Kalteng jaga kamtibmas kondusif dan jangan sampai menjadi korban hoaks. Pastikan informasi akurat,” kata anggota DPR RI dapil Kalteng Agustiar Sabran, Selasa (9/1/2024).

Bacaan Lainnya

Agustiar yang juga Ketua DAD Kalteng ini mengajak masyarakat Kalteng agar menjaga persatuan bangsa dengan cara menangkal penyebaran berita bohong. Apalagi situasi di Bumi Tambun Bungai selalu kondusif.

”Informasi yang tidak benar, ujaran kebencian, saling ejek, harus diantisipasi. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan di suasana yang sudah kondusif ini. Saya juga mengingatkan untuk terus menjaga falsafah huma betang di Kalteng, sehingga hal-hal negatif sama-sama ditangkal,” ujarnya.

Baca Juga :  Budayawan Minta Prabowo-Gibran Hidupkan Kembali Kementerian Kebudayaan

Agustiar juga mengajak pihak menahan diri dari membuat pernyataan yang tidak beradab dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. ”Kalau kita merasa benar, maka sampaikan dengan cara yang baik. Intinya hati-hati. Berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara,” ucapnya.

Agustiar menambahkan, persatuan Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila ketiga Pancasila akan terjaga bila segenap anak bangsa bisa menjaga nilai-nilai kemanusiaan. ”Persatuan itu ada bila ada kemanusiaan, ada keadilan dan ada adab. Persatuan ini yang harus kita jaga bersama, sehingga tetap utuh sebagai bangsa yang besar,” tegasnya.

Lebih lanjut Agustiar menegaskan, hoaks yang mengandung fitnah dan menghasut, serta radikalisme merupakan masalah serius yang tidak boleh didiamkan.

”Kita harus melawan mereka. Kalau kita diam, mereka bakal menimbulkan bahaya yang besar bagi keutuhan NKRI. Masyarakat harus menggunakan akal sehat dalam memilih dan memilah info yang menyebar di media sosial. Jangan sampai media sosial untuk menyebar kebencian menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),” katanya. (daq/ign)



Pos terkait