Pers, tambahnya, merupakan salah satu pilar demokrasi. Karena itu, dia berharap pers tetap menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Indonesia di tengah berseliwerannya informasi hoaks melalui media sosial.
Dia juga berharap pers dapat terus objektif dalam mengawal sistem pemerintahan dan demokrasi di Indonesia, sebagaimana kemerdekaan pers yang dijamin undang-undang.
”Selamat Hari Pers Nasional. Media memiliki kekuatan dalam mengawal penyelenggaraan negara yang transparan dan akuntabel. Pers tidak boleh diintervensi ataupun diancam. Pers harus bebas dan merdeka. Pers harus kritis dan berdasarkan fakta,” katanya.
Dia menambahkan, pers wajib objektif dan konsisten di tengah situasi tahun politik yang mulai memanas. Menurut dia, pers harus dapat mengambil andil dalam mewujudkan kemajuan demokrasi di Indonesia.
”Mari bersama ciptakan kemajuan demokrasi yang sehat. Jangan sampai pers berpihak dan berakibat buruk pada penyampaian informasi. Informasi tidak akan objektif kepada masyarakat jika pers berpihak pada pihak-pihak tertentu,” ujarnya.
Sebagai pilar keempat demokrasi, kata Agustiar, pers harus dapat menyuguhkan sebuah informasi yang membuat situasi keamanan dan ketertiban nasional kondusif. Selain itu, pers ikut mengemban tugas dalam meluruskan informasi di media sosial yang kerap disalahgunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa.
”Konkretnya saya harapkan menjadi tugas pers dalam menyaring dan meluruskan informasi di media sosial yang tidak benar kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat mudah terprovokasi dan mencerna informasi yang tidak benar. Pers andil dalam hal ini untuk meluruskan,” katanya. (daq/ign)