Akses Judi Daring Ditutup, Cukupkah Menyelesaikan Masalah?

catatan sabrianoor
Sabrianoor

Kemudian, Menang atau kalah tetap akan merangsang sel-sel saraf di otak untuk membanjiri otak dengan dua zat; endorfin dan dopamin, sehingga menghasilkan euforia yang tinggi.

Selama dopamin masih ada di otak mereka, di depan mesin slot judi mereka tetap merasa senang. Ketika sudah kembali ke rumah dan kadar dopamin perlahan-lahan mulai turun, barulah mereka kehilangan kesenangan itu. Tapi, itu membuat mereka ingin bermain judi lagi.

Bacaan Lainnya

Otak kita, seperti halnya pusat lapar atau pusat suhu tubuh, juga memiliki pusat reward (penghargaan). Pusat ini diaktifkan salah satunya oleh dopamin. Pada penjudi yang “menang” di slot machine akan merangsang pelepasan dopamin.

Ucapan selamat dan bunyi bel yang keluar dari mesin disertai cahaya di layar yang berkejap-kejap akan menambah luapan pelepasan dopamin yang lebih banyak.

Bahkan, ”sekadar” cahaya menyala dari mesin slot pun akan diterima oleh sel-sel saraf sebagai berita baik, dan mereka “menghargainya” dengan melepaskan lebih banyak dopamin. Itu sebabnya para penjudi ingin terus bermain, tidak ingin berhenti.

Baca Juga :  Sanggar Tani Muda; Meningkatkan Kinerja Masyarakat Kalurahan Serut

Berjudi adalah mengorbankan sesuatu atau nilai dengan harapan memperoleh sesuatu dengan nilai yang lebih besar. Tindakan ini akan merangsang jalur dopamine reward, yakni muncul keinginan untuk terus berjudi.

Berjudi dengan taruhan yang  lebih kecil pun akan tetap menghasilkan kesenangan atau kepuasan yang sama.

Kemudian, terjadi toleransi (adaptasi), lebih sedikit dopamin yang dihasilkan ketika berjudi. Hasrat untuk berjudi terus bertambah, karena menginginkan munculnya kesenangan akibat pelepasan dopamin dari berjudi.

Adapun faktor psikologi di balik kesenangan atau keinginan berjudi, yakni memenangkan uang. Mereka meyakini bisa mengalahkan mesin dan memenangkan uang dalam jumlah besar.

Kemudian, escapism (pelarian). Banyak dari penjudi bermain karena menghadapi masalah / stres dalam hidupnya.

Selanjutnya, the illusion of control. Kalah pun akan membuat mereka kembali berjudi, karena merasa di kesempatan berikutnya mereka akan menang.

Terapi

Konsep yang paling sering dipelajari untuk gangguan berjudi adalah CBT (Cognitive Behavioral Therapy), yang berusaha mengubah cara berpikir dan berperilaku yang fundamental, untuk meninggalkan kebiasaan berjudi.



Pos terkait