Aksi Bakar Lahan Kian Masif, Sosialisasi Larangan Dianggap Angin Lalu

Polisi Tetapkan 12 Tersangka Pembakar Lahan

padamkan karhutla
TERUS MEMBARA: Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kelurahan Petuk Katimpun, Palangka Raya, Kamis (24/8) siang. (FACEBOOK POLSEK PAHANDUT)

”Kami tegas dalam hal penegakan hukum terkait karhutla. Sudah puluhan hektare lahan terbakar. Kami minta stop membuka lahan dengan cara dibakar,” katanya.

 

Peluang Hujan

Di Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam dua hari terakhir curah hujan dengan intensitas rendah mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya. Hujan disertai panas itu terjadi saat siang dan dini hari.

Prakirawan Cuaca BMKG Kotim Mulyono Leo Nardo mengatakan hujan ringan masih berpotensi terjadi di Kotim hari ini. Namun, durasinya diprediksi tak berlangsung lama. Selanjutkan, pada 26 Agustus-1 September, diperkirakan cuaca di Kotim dan sekitarnya cerah berawan.

Terkait sebaran titik panas, kemarin terdeteksi 25 titik yang tersebar di sejumlah kecamatan. Adapun sepanjang tahun ini, tercatat ada 1.191 titik sejak Januari, melonjak drastis dibanding 2022 yang hanya 116 titik.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor memastikan fasilitas kesehatan siap melayani masyarakat yang terdampak kabut asap. ”Fasilitas kesehatan, baik RSUD dr Murjani Sampit, RS Pratama Parenggean dan RSUD Samuda, hingga puskesmas siap,” tegasnya.

Baca Juga :  Heboh Video Mesum Warga Kotim, Ini yang Dilakukan Polisi

Meski demikian, pihaknya belum menyediakan rumah oksigen. Apabila kondisinya karhutla kian parah dan kualitas udara terus memburuk, pihaknya akan pertimbangan menyediakan layanan rumah oksigen.

”Untuk rumah oksigen sementara ini belum ada, tapi kami sudah menyiapkan di rumah sakit. Kita juga bantu di Damkar, namun sifatnya mobile,” katanya.

Halikinnor melanjutkan, pihaknya telah mengumpulkan Dinas Pendidikan dan koordinator wilayah (Korwil) terkait jam masuk sekolah apabila kondisi kabut asap tebal di pagi hari.

”Sambil melihat perkembangan, kalau memang situasinya tidak memungkinkan pagi hari, sekolah atau wilayah tersebut bisa saja mengusulkan pengunduran jam masuk sekolah yang sifatnya situasional. Kalau kondisi parah, mungkin jam belajar dimundurkan hingga diliburkan untuk jaga kesehatan anak-anak (peserta didik, Red) kita,” ujarnya.

Halikinnor menambahkan, status Kotim masih siaga karhutla. Dalam waktu dekat dia akan menggelar rapat bersama instansi terkait untuk membahas hal tersebut.



Pos terkait