Aksinya Bikin Heboh, Ini Fakta Ka’i Viral dalam Porkab Kotim

Supian Hasyim
BIKIN HEBOH: Supian Hasyim memperagakan aksinya di atas motor setelah meraih medali emas cabor catur. (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Ketua Percasi Kotim Syarifudin menyesalkan peserta cabor catur, Supian Hasyim, yang merobek piagam penghargaan dan medali emas yang diperoleh dalam Porkab Kotim. Syarifudin mengungkap sejumlah fakta soal keiikutsertaan Supian Hasyim dalam event tersebut.

Menurutnya, Supian Hasyim terdaftar sebagai atlet yang mewakili Kecamatan Telawang. Akan tetapi, nama Supian Hasyim belum terdaftar sebagai atlet catur di Kotim.

Bacaan Lainnya

”Atlet catur yang terdaftar di Kotim jumlahnya ada 40-an. Dia tidak terdaftar, karena orangnya sulit dibina, emosional, tidak berpakaian rapi. Makanya jarang diikutsertakan dalam turnamen. Saya sangat menyayangkan sikapnya, karena ini sudah menyalahi kode etik olahraga, meskipun pengalaman caturnya lumayan bagus, tapi tidak dengan perilakunya,” katanya.

Dalam Porkab Kotim sendiri, Supian Hasyim meraih medali emas pada kategori Catur Cepat Putra dengan kontrol waktu masing-masing pemain 30 menit. Selain itu, dia meraih perunggu pada kategori Beregu Klasik Putra dengan kontrol waktu satu jam masing-masing pemain.

Baca Juga :  Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Perusahaan Daerah, Sebenarnya Berapa Harta Kekayaan Ujang Iskandar Ini

Ketua Panitia Pertandingan Cabor Catur Porkab Kotim Gunawan menyesalkan atas sikap salah satu atlet catur yang merobek piagam dan membanting medali. Padahal, hal tersebut tidak diraih dengan mudah. Medali dan piagam menjadi tolok ukur perjuangan atlet atas kerja kerasnya.

”Dengan merobek piagam dan membanting medali, sama saja sudah melecehkan perjuangan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam olahraga, terutama dalam penyelenggaraan Porkab Kotim. Itu juga tidak menghargai kerja keras panitia yang berjuang untuk suksesnya acara,” ujarnya.

Meski demikian, Gunawan sepakat bahwa peraih medali memang seharusnya diganjar bonus. ”Bonus itu penting sebagai bentuk pembinaan dan perhatian terhadap atlet yang sudah berjuang keras. Tapi, tentu saja caranya bukan seperti dalam video yang ditunjukkan. Apalagi biasanya pencairan bonus suatu event memang memakan waktu lama,” katanya.

Supian Hasyim selama ini dikenal dengan banyak sebutan, seperti Ka’i Viral dan Iyan Bakul. Menurut penuturan sejumlah warga, Supian Hasyim kerap membawa bakul dan meminta-minta uang di sekitar Pasar Blauran hingga ke Gelanggang Olahraga Bulu Tangkis di Jalan Ais Nasution.



Pos terkait