PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Minggu (22/10) siang, mengakibatkan puluhan pohon tumbang. Beberapa rumah ambruk dan belasan rumah lainnya rusak berat pada bagian atap.
Puluhan pohon peneduh yang tumbang sampai menutup total sejumlah ruas jalan di Pangkalan Bun. Di antaranya ada yang menimpa mobil warga yang parkir. Di beberapa wilayah, atap rumah warga beterbangan disapu angin.
Saking hebatnya amukan badai, satu rumah di Kelurahan Baru atapnya terangkat dan diempaskan angin ke tanah. Begitu pula di Kelurahan Raja Seberang, satu rumah ambruk di RT 04 dan satu rumah di Jalan Kolam km 11.
Hujan badai yang terjadi lebih dari satu jam tersebut juga membuat sejumlah jamban apung di DAS Arut terbawa angin dan tenggelam ke dasar sungai. Beberapa sekolah mengalami kerusakan pada bagian atapnya.
Kemudian, sejumlah rumah dan toko di kawasan Pasar Indra Sari dan Indra Kencana Jalan Pangeran Antasari, juga rusak atapnya. Di sisi lain, sejumlah tiang listrik tumbang dan banyak pohon yang menimpa jaringan.
Menurut warga, saat hujan, suara angin menderu dengan langit di Pangkalan Bun gelap gulita. Petir bersahutan hingga suasana mencekam. Kondisi itu diperparah padamnya listrik di sejumlah wilayah.
”Tenda jualan saya sampai terangkat dan ambruk. Suara angin yang menderu membuat kami ketakutan. Apalagi listrik juga padam,” kata warga Pangkalan Bun, Fatimah.
Plt Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kobar Agus Dwi Suhartono mengatakan, pohon tumbang yang sementara terdata ada di 20 lebih titik. Jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena belum semua terdata.
”Untuk rumah dan sarana pendidikan juga diinformasikan banyak yang mengalami kerusakan,” katanya.
Menurutnya, pohon yang tumbang sebagian besar berada di ruas jalan protokol di kota Pangkalan Bun. Pohon yang ambruk bukan hanya menimpa mobil warga, tetapi juga rumah.
Tim gabungan dari BPBD Kobar dan Balakar, serta relawan lainnya bahu membahu membersihkan pohon tumbang agar lalu lintas kembali normal. ”Tim gabungan masih terus melakukan pembersihan pohon yang menutup ruas jalan. Kami belum inventarisir secara lengkap dampak hujan badai,” katanya.