Bau pekat asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin terasa. Asap tebal menyelimuti sejumlah daerah di Kalteng, terutama Kota Palangka Raya dan Sampit. Kualitas udara sangat tidak sehat, terutama bagi kalangan rentan.
DODI-HENY, Palangka Raya-Sampit | radarsampit.com
Masyarakat meminta pemerintah pusat turun tangan membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan. Sebab, titik api semakin menyebar dan asap kian terasa. Ironisnya, di tengah kondisi tersebut, alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berdiri tegak di Bundaran Besar mati, alias tidak berfungsi.
Dalam sehari, titik api muncul lebih dari delapan titik. Pantauan di lapangan, petugas kesulitan melakukan penanganan lantaran api cepat membesar. Selain itu, sore harinya, asap menyelimuti Palangka Raya dan jelas tercium.
Warga Palangka Raya, Adi mengatakan, pemerintah pusat harus segera bertindak dan membantu penanganan karhutla. Jangan sampai musibah beberapa tahun lalu terulang.
”Kasihan anak-anak, balita, bayi, dan lansia. Apalagi yang memiliki penyakit pernapasan,” kata warga Jalan Mahir Mahar ini.
Asap juga sempat mengganggu aktivitas penerbangan. EGM Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Ardha Wulanigara mengatakan, kondisi penerbangan sudah niormal. Namun, pihaknya terus melakukan pemantauan dan antisipasi hal-hal tak diinginkan.
”Jarak pandang di atas 1000 meter. Penerbangan normal. Kami terus berkoordinasi dengan BMKG memantau jarak pandang. Petugas di lapangan kami imbau untuk menggunakan masker demi menjaga kesehatan dan selalu fit dalam bekerja,” kata Ardha, Kamis (28/9/2023).
Koordinator Satgas Karhutla Heri Fauzi mengatakan, berbagai upaya dilakukan tim. Salah satunya membagikan ribuan masker kepada masyarakat di beberapa lokasi. ”Kondisi cuaca dan kualitas udara memburuk, makanya masyarakat diminta menggunakan masker. Sehari bisa sampai 14 titik api,” katanya.
Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf mendesak semua pihak terkait bekerja lebih keras lagi menciptakan langit Kota Palangka Raya terbebas dari asap. ”Bagi para relawan damkar, agar ikut serta membantu pengendalian karhutla,” katanya.