NANGA BULIK – keterbatasan jaringan internet dan kecukupan komputer membuat tidak semua sekolah di Kabupaten Lamandau bisa melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Sebagian besar ANBK dilaksanakan terpusat di sekolah-sekolah yang memiliki sarana dan akses internet. Di Kota Nanga Bulik, beberapa sekolah yang menjadi tempat kegiatan tersebut adalah SMPN 1 Bulik dan SMPN 4 Bulik.
“Kita ketahui bahwa daerah kita (Lamandau) memiliki keterbatasan sinyal internet, terutama di daerah-daerah, dan itu menjadi kendala. Oleh karena itu, kegiatan ANBK ini dilaksanakan terpusat atau digabung di satu sekolah yang cukup lengkap fasilitasnya,” ungkap Bupati Lamandau Hendra Lesmana.
Menurutnya, keterbatasan akses internet di Lamandau menjadi perhatian khusus pemerintah baik pusat maupun daerah. ANBK ini juga merupakan bagian dari upaya pemetaan hal tersebut. Sehingga kedepan permasalahan blank spot di sejumlah wilayah bisa teratasi. “Sehingga merdeka belajar itu bisa diwujudkan dengan maksimal. Karena anak-anak didik diharapkan dapat memahami dan menguasai teknologi modern, namun apabila akses internet tidak tersedia juga menjadi kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar terutama di masa pandemi ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau, Abdul Kohar menjelaskan bahwa pelaksanaan ANBK jenjang sekolah dasar dan sederajat di Kabupaten Lamandau tahun 202 akan dilaksanakan Tahap I dan II ini berlangsung mulai tanggal 15-18 November 2021. “Hanya SDN 6 Nanga Bulik yang bisa melaksanakan moda mandiri online,” terangnya.
Peserta dari Kecamatan Bulik dan sebagian Sematu Jaya melaksanakan ANBK di SMPN 1 Bulik dengan moda menumpang online. Begitu pula yang di SMPN 4 Bulik, pesertanya adalah SDN dari wilayah Kecamatan Delang dan sebagian Kecamatan Bulik. (mex/sla)