SAMPIT, radarsampit.com – Ancaman penutupan jalan dalam kota bagi angkutan berat efektif memaksa perusahaan ikut berpartisipasi menyumbangkan dana untuk perbaikan jalan lingkar selatan. Perkebunan tak ada pilihan selain menyepakati patungan perbaikan, karena mereka akan dirugikan apabila angkutan tak bisa operasional akibat penutupan jalan.
Pantauan Radar Sampit, sampai kemarin (17/8) sejumlah angkutan sawit masih kerap melintas di jalur dalam kota. Pemkab Kotim masih memberikan toleransi meski raksasa jalanan itu berpotensi membuat jalan dalam kota kian rusak, karena sebelumnya perusahaan telah menyatakan kesediaannya menyetor dana perbaikan di lingkar selatan.
Sampai Selasa (16/8) lalu, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menyetorkan dana perbaikan tercatat sudah mencapai 22 perusahaan. Masih ada 30 perusahaan yang diharapkan segera merealisasikan kesepakatan patungan itu, agar penanganan jalan bisa segera dilakukan.
”Perusahaan di wilayah Kotim seluruhnya berjumlah 39 PBS dan perusahaan di wilayah lintas Kotim, Seruyan, dan Katingan sebanyak 16 PBS. Ada dua PBS di luar wilayah Kotim dan di luar lintas Kotim juga ikut berkontribusi menyumbangkan dana untuk perbaikan jalan di lingkar selatan,” kata Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotim Alang Arianto, Selasa (16/8).
Sesuai kesepakatan, puluhan perusahaan diminta menyumbang masing-masing sekitar Rp 50 juta untuk menimbun jalan. Apabila semua perusahaan menyumbang, ada 5.400 rit agregat kelas B yang bisa dibeli. Pekerjaan penimbunan dan perataan perbaikan jalur lingkar selatan nantinya akan dikerjakan pegawai teknis dari Dinas PUPRKP Kotim.
Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan normalisasi saluran drainase di sepanjang 1.600 meter pada sisi kanan dan kiri.
”Dinas PUPRKP Kotim sudah bekerja menangani normalisasi drainase. Sambil menunggu dana terkumpul semua dari perusahaan, pekerjaan normalisasi saluran drainase saya harapkan selesai. Setelah dana terkumpul semua, baru membeli materialnya,” ujarnya.