“Masalah ini juga sudah disidangkan secara adat di Kedamangan Cempaga Hulu dan putusannya menyatakan ini milik Pak Acen, putusan adat itu final dan mengikat dan sampai sekarang masih berlaku,” tegasnya.
Dengan menghalanghi aktivitas kebun, kata Ruzeli, justru akan membuat rugi. “Jika Pak Alpin merasa memiliki, silahkan ajukan gugatan, jika ini terbukti miliknya semua hitung-hitungan dari pengelolaan kebun ini tetap ada. Justru jika ditahan seperti ini akan merugikan,” tegasnya.
Sementara itu Komandan Regu Kesatuan Brimob Polda Kalteng Aipda Makka tidak banyak berkomentar. Dirinya menegaskan keberadaan mereka di lokasi itu atas perintah pimpinan untuk mengamankan areal kebun tersebut.
“Di lahan ini ada sengketa, makanya kita ke sini supaya tidak merugikan kedua belah pihak. Untuk aktivitas yang ada supaya jangan ada dan supaya tidak merugikan kedua belah pihak, ada pihak yang panen, di lain pihak kok tidak panen,” tegasnya secara singkat.
Sebelumnya, Alpin Cs sempat mengerahkan sekelompok orang untuk menghentikan aktivitas Acen setelah keinginannya untuk menyeret Acen ke peradilan pidana gagal. Mediasi sempat dilakukan pada 28 Juli 2022 namun tidak ada kesepakatan. Mediasi kembali dilakukan pada 29 Juli 2022.
Dalam pertemuan itu juga disepakati kegiatan tidak dilakukan hingga 3 Agustus 2022. Manakala Alpin Cs tidak hadir, aktivitas bisa dilakukan lagi. Sampai pada waktu itu ternyata Alpin Cs tidak hadir hingga Ketua DAD Kotim Untung TR yang hadir saat itu menegaskan agar aktivitas bisa dilakukan seperti biasa.
Terhentinya kegiatan di kebun tersebut ternyata berdampak kepada para pekerja. Nijan mewakili rekan-rekannya sesama pekerja menyebutkan sudah 10 hari mereka tidak bekerja, akibatnya selama 10 hari itu juga mereka tidak berpenghasilan.
“Mau makan apa kami dan anak istri, anak juga tetap harus sekolah. Jika tidak ada penghasilan kami bagaimana?,” ucap Nijan.
Ia mengatakan, sebelumnya kegiatan kebun berjalan lancar. Jika masalah ini berlarutlarut, akan merugikan mereka. “Pikirkan juga nasib kami, sementara kami jika tidak kerja tidak dihitung, mana ada digaji jika tidak bekerja,” ucap karyawan panen itu.