SAMPIT, radarsampit.com – Meski sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi tenaga kesehatan agar siap memberikan pelayanan yang lebih optimal.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) di Unit Hemodialisis RSUD dr Murjani Sampit Paliliewu Novita Angela mengatakan bahawa pada tahun ini, rencananya tiga perawat yang bertugas di Unit Hemodialisis akan mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi yang menjadi syarat yang wajib dilakukan.
“Setiap perawat yang ditugaskan di Unit Hemodialisis tidak bisa sembarangan dan perawatnya harus mengikuti pelatihan khusus. Karenanya, satu perawat kami akan mengikuti pelatihan April nanti dan dua perawat lagi akan mengikuti pelatihan pada Agustus tahun ini,” katanya, Rabu (6/3/2024).
Untuk mengikuti pelatihan, perawat yang bertugas di Unit Hemodialisis tidak bisa dengan mudahnya mengikuti pelatihan kapan saja.
“Pelatihannya antre, karena semua pelatihan dilakukan di Hemodialisis Center Indonesia, yang mana masih banyak kekurangan tenaga perawat terlatih. Terlebih, saat pandemi Covid-19, pelatihan perawat HD ditutup sementara dan baru dibuka kembali tahun ini,” kata dr Novita.
Novita mengatakan Unit Hemodialisis memiliki sembilan tenaga kesehatan dan tambahan satu dokter pelaksana. Tujuh diantaranya sudah mengikuti pelatihan dan tersertifikasi dan tiga perawat lainnya sedang menunggu giliran pelatihan.
“Dari 9 perawat, 1 perawat akan mengikuti pelatihan April dan ada 2 tambahan perawat juga akan mengikuti pelatihan selama 6 bulan sehingga nanti jumlahnya ada 11 perawat. Untuk satu perawat menangani 3 mesin cuci darah atau 3 pasien,” ujarnya.
Saat ini Unit Hemodialisis yang berada di lantai III RSUD dr Murjani Sampit dengan luasan 300 meter persegi sudah memiliki 22 unit mesin cuci darah merk Toray TR 8000 dan Gambro AK 98. Namun, mesin yang beroperasional hanya 14 unit. 12 unit mesin untuk menangani pasien reguler dan 2 mesin untuk menangani pasien cuci darah khusus pasien gagal ginjal akut.