Badut Berhasil Kabur, Manusia Silver Memilih Pasrah saat Dirazia Satpol PP

Manusia Silver
DITERTIBKAN: Seorang manusia silver saat diamankan Satpol PP Kobar dari Jalan Ahmad Yani, simpang Hastarini, belum lama tadi. (Istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Aksi kejar-kejaran terjadi di tengah keramaian lalulintas di simpang lampu merah, Jalan Pangeran Diponegoro, depan SMP Negeri 1 Arut Selatan, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Aksi itu mewarnai operasi penertiban dalam rangka penegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2014 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

Bacaan Lainnya

Lantaran begitu paniknya, badut yang tengah beraksi di keramaian lampu merah itu pontang panting lari tak tentu arah. Saking takutnya topeng badut yang dikenakannya hingga terpelanting dan dibiarkan saja, akhirnya badut itu lolos dari sergapan Satpol PP.

Sementara topeng kepala badut langsung diamankan oleh anggota Satpol PP, aksi kejar-kejaran  itu pun menarik perhatian pengguna jalan yang melintas.

Setelah operasi di lampu merah SMP Negeri 1 Arsel, Satpol PP kemudian meluncur ke jalan Ahmad Yani tepatnya disimpang lampu merah Hastarini untuk menyasar manusia silver sebagai target utama.

Baca Juga :  Ketika Lampu Merah di Sampit Tak Pernah Beres

Tanpa perlawanan manusia silver itu berhasil diamankan dan digelandang ke kantor Satpol PP.

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Kobar Slamet Riyadi mengatakan, penertiban ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga ketertiban umum. Aktivitas badut dan manusia silver di lampu merah dinilai melanggar Perda Nomor 16 Tahun 2014.

“Mereka sudah kita pantau sejak beberapa waktu ini, dan manusia silver berhasil kita amankan, untuk badut tadi sempat diwarnai saling kejar karena badut melarikan diri saat melihat anggota turun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, para badut dan manusia silver yang kerap beraktivitas di lampu merah dan taman kota rata-rata berasal dari luar kota Pangkalan Bun. Menurutnya penertiban ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pembinaan kepada manusia silver dan badut yang dinilai mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

“Kami ingin mereka mengerti dan mematuhi aturan yang ada. Selain itu, kami juga memberikan pembinaan agar mereka bisa mencari mata pencaharian yang lebih layak,”harap Slamet Riyadi.



Pos terkait