Balapan Liar Kembali Marak, Resahkan Warga Pangkalan Bun

balap liar 1
BALAP LIAR: Lampu merah Hastarini dijadikan titik start puluhan pebalap liar untuk beradu cepat, Minggu (20/11) dini hari.

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Balapan liar di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat kembali marak, adu kecepatan kuda besi itu bahkan dilakukan di jalan-jalan protokol di dalam Kota Pangkalan Bun.

Terlebih pada malam akhir pekan, puluhan kendaraan berknalpot nyaring adu cepat di tengah padatnya lalulintas. Mereka tidak menghiraukan keselamatan para pengguna jalan maupun diri mereka sendiri.

Terpantau beberapa titik yang kerap dijadikan start balapan para remaja dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan. Sepertinya di traffic light Jalan Pangeran Diponegoro dan di traffic light simpang empat Hastarini.

Perilaku puluhan remaja tersebut sudah meresahkan warga dan lantaran sudah geram warga setempat bahkan pada setiap akhir pekan berkumpul di depan Jaya Elektronik untuk memantau.

“Kami takutnya hilang kesabaran, kalau kami sudah turun tangan nanti salah, tapi kalau begini terus bisa-bisa terjadi keributan dengan warga,” kata warga Kelurahan Baru, Indra, Senin (21/11).

Menurutnya puluhan pebalap liar itu memanfaatkan lampu merah sebagai titik start, kemudian melaju ke arah simpang L dan kemudian berbalik kembali.

Baca Juga :  Instalasi Pengolahan Air Bumi Harjo Mulai Beroperasi

Bahkan pada malam Minggu terakhir, peserta pebalap liar mengalami nasib apes dan menabrak mobil yang melintas dan mengalami luka.

Bahkan pebalap liar itu kucing-kucingan dengan Satlantas Polres Kobar, saat polisi datang mereka berhamburan pergi, dan setelah patroli pulang mereka kembali berulah.

“Aktifitas mereka sudah meresahkan, mengganggu ketenangan warga apalagi di simpang empat ada Klinik yang tentu sangat mengganggu pasien,” tukasnya.

Warga Kelurahan Baru lainnya, Erwin menyebut aktivitas balap liar tersebut dimulai sekitar pukul 23.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB, bahkan semakin larut semakin banyak yang berkumpul.

Apalagi saat dari lampu kuning ke lampu merah, peserta balap liar terus menggeber gas dan suara knalpot mengganggu ketenagan waktu istirahat warga.

“Kalau bisa polisi mengenakan pakaian biasa, kalau masih pakaian dinas pasti kecolongan, kami minta agar mereka ditindak tegas,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait