PALANGKA RAYA – Banjir yang melanda 21 kelurahan di Kota Palangka Raya perlahan mulai surut. Pada Jumat (19/11), debit air menurun sekitar 10-15 cm. Meski demikian, genangan air menyulitkan aktivitas masyarakat dan masih merendam permukiman warga.
Pantauan Radar Sampit di kawasan Pasar Kahayan, salah satu wilayah terdampak banjir parah, ketinggian air menurun dibanding sebelumnya. Namun, ratusan warga di kawasan itu masih mengungsi di posko. Beberapa pedagang di emperan toko bagian luar masih membuka lapak dagangan. Untuk di bagian dalam yang terendam, pedagang belum berani beraktivitas.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abrianti mengatakan, meski air mulai surut, masyarakat diminta tetap waspada. Sebab, curah hujan masih cukup tinggi dan prediksi bakal ada kiriman air dari hulu.
”Kami ingatkan masyarakat agar menjaga keselamatan dan jika tidak memungkinkan berdiam di rumah, bisa ke tenda pengungsian. Ada pelayanan kesehatan dan aktivitas lainnya, termasuk hiburan bagi anak-anak,” katanya.
Salah seorang pedagang kuliner, Aying, khawatir pasokan bahan pokok ke Palangka Raya terganggu akibat banjir, terutama yang dikirim dari Kalimantan Selatan. Sebab, kondisi jalan Kalsel – Kalteng, terutama daerah Martapura mulai mengkhawatirkan.
”Jalur distribusi bahan pokok ke wilayah Kalteng bisa terganggu. Apalagi jalan di Pulang Pisau terendam,” ujarnya.
Dia mengharapkan pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk menjamin dan kebutuhan pangan masyarakat dan menjaga kestabilan harga. ”Jangan lambat, karena bisa kalah dengan tengkulak. Bisa menggila harga bahan pokok. Kasihan masyarakat kecil. Sudah kena banjir, terus harga naik,” katanya.
Pedagang lainnya, Norhalimah mengatakan, harga minyak dan komoditas lainnya sudah mulai naik, seperti minyak goreng. ”Semoga kondisi ini segera berlalu. Apalagi jelang tahun baru dan perayaan keagamaan. Bisa-bisa semakin naik harga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian Kota Palangka Raya Rawang, memastikan pasokan pangan dari Kalimantan Selatan ke Palangka Raya tetap lancar. Meski demikian, banjir membuat pengiriman lebih lama dari biasanya.