Banjir Lamandau Berangsur Surut, Tanggap Darurat Belum Dicabut

banjir mulai surut 1
BERSIHKAN RUMAH: Anggota Satpol PP dan Damkar saat membantu membersihkan rumah warga terdampak banjir, Rabu (26/10). Saat ini banjir di sejumlah kawasan di Kabupaten Lamandau mulai surut. (Istimewa/Radar Sampit)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Lamandau dalam sebulan terakhir mulai surut di beberapa wilayah. Bahkan genangan air yang yang sebelumnya sempat merendam sejumlah ruas Jalan Kota Nanga Bulik, saat ini sudah bisa dilalui dengan lancar.

Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) DAS Lamandau pada STA Pantau Dermaga Batu Bisa pada Rabu (26/10) terpantau pada level 686 cm atau mengalami penurunan signifikan 32 cm dari pantauan sebelumnya pada Selasa 25 Oktober 2022.

Bacaan Lainnya

Kini warga yang sebelumnya mengungsi, mulai sibuk membersihkan rumah dari sisa lumpur banjir yang menempel. Warga yang kesulitan membersihkan rumah diminta menghubungi anggota Satpol PP dan Damkar.

“Layanan bantuan ini gratis. Sampai saat ini sudah ada lima rumah dan satu masjid yang kami bantu untuk pembersihan pasca banjir,” ujar Kepala Satpoldam Lamandau, Aprimeno.

Baca Juga :  Warga Bantaran Sungai di Pangkalan Bun Merana

Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, meski banjir di Kabupaten Lamandau sudah mulai surut, namun status tanggap darurat belum dicabut hingga 3 November mendatang.

“Kita akan lihat perkembangannya apakah status tanggap darurat  perlu diperpanjang atau tidak. Karena curah hujan diperkirakan masih tinggi hingga akhir tahun, sehingga warga dihimbau tetap waspada,” ujar Hendra.

Saat ini pihaknya tengah menjalankan penanganan pasca banjir, seperti penanganan kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir, penanganan infrastruktur jalan  yang terdampak, serta membantu pembersihan rumah ibadah dan rumah-rumah warga pasca terendam banjir oleh Satpoldam.

Diketahui, berdasarkan data dari BPBD setempat mencatat per tanggal tanggal 26 Oktober 2022, total ada 7 dari 8 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Delang, Kecamatan Lamandau, Kecamatan Batang Kawa, Kecamatan Bulik, Kecamatan Belantikan Raya, Kecamatan Sematu Jaya, dan Kecamatan Bulik Timur.

“Dari tujuh kecamatan tersebut banjir tersebar di 51 desa dan 3 kelurahan, selain itu sebanyak 113 unit fasilitas umum (fasum) dan 7 unit fasilitas sosial (fasos) juga ikut terendam,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Ray Paskan.



Pos terkait