Banjir Palangka Raya Mulai Surut, Warga Terdampak Masih Bertahan di Pengungsian

pengungsi banjir
BELUM KEMBALI: Para pengungsi banjir di Posko Induk SDN 1 Langkai. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Lebih sepekan puluhan ribu warga Palangka Raya kebanjiran, debit air mulai menyusut. Meski demikian, sejumlah warga masih bertahan di pengungsian, menunggu banjir berlalu.

Data terbaru, korban terdampak banjir Palangka Raya mencapai 9.502 kepala keluarga dengan 32.877 jiwa dan 5.506 rumah teredam. Bencana itu meluas di Kecamatan Pahandut, Jekan Raya, Sebangau, dan Bukit Batu.

Bacaan Lainnya

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya Hendrikus Satriya Budi mengatakan, debit air menurun hingga 15 cm. Hal tersebut terjadi dalam dua hari terakhir.

”Semoga Minggu nanti debit air bisa turun drastis dan masyarakat bisa kembali ke rumahnya. Meskipun terjadi penurunan, dampak banjir masih dirasakan oleh warga, khususnya di 14 kelurahan yang terdampak,” katanya, Jumat (15/3/2024).

Budi menuturkan, pihaknya terus memantau situasi dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan dan mendukung proses pemulihan bagi warga yang terdampak.

Baca Juga :  Ribuan Pekerja di Kotim Belum Terakomodir Jaminan Ketenagakerjaan

”Kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkini dan melakukan upaya-upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak lebih lanjut dari banjir,” tegasnya.

Lanjut Budi mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan total 629 paket bahan pokok. Penyaluran dilakukan di Posko SDN 1 Kelurahan Langkai. Sebanyak 429 paket disalurkan BPBD dan 198 paket tambahan dari Dinas Sosial (Dinsos) Palangka Raya.

”Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian respons cepat BPBD Palangka Raya dalam memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang memerlukan bantuan pangan,” katanya.

Budi menambahkan, pengungsi masih memerlukan makanan dan minum. Selain itu, perlengkapan sehari-hari hingga perlengkapan wanita, termasuk untuk anak-anak, balita, dan lansia.

”Semua pasti diperhatikan. Saya imbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan,” ujarnya.

Masyarakat juga diharapkan menjaga kesehatan dalam kondisi bencana. Mayoritas pengungsi banyak mengeluhkan pilek dan sakit kepala.

Seorang pengungsi di Posko Induk SDN 1 Langkai, Nursanah, mengaku sudah beberapa hari tinggal di pengungsian. ”Terpaksa mengungsi, tetapi kami mendapatkan pelayanan terbaik di posko ini. Semua adil,” katanya. (daq/ign)



Pos terkait