Leonard juga mendorong percepatan pemulihan pasca-banjir, mulai dari bantuan sosial hingga pembangunan infrastruktur.
Ia menegaskan bantuan akan dialokasikan melalui Belanja Tak Terduga (BTT) dan dipastikan tepat sasaran.
Di sisi lain, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, mengatakan banjir yang terjadi sejak 16 April 2025 ini juga memukul sektor pendidikan.
Sebanyak 15 sekolah tingkat SMA dan SMK terdampak langsung, sementara data untuk SD dan SMP masih dalam proses pendataan.
“Total dari 422 sekolah yang kami data, ada 15 sekolah terdampak, tersebar di Buntok, Kotawaringin Lama, Kapuas, dan Palangka Raya,” ungkap Reza.
Sebagai respons, Dinas Pendidikan telah menerbitkan surat edaran terkait pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah-sekolah terdampak. Evakuasi peralatan elektronik juga dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
“Kami sedang menyiapkan sistem pendataan khusus untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah rawan bencana sebagai dasar kebijakan ke depan, termasuk kemungkinan relokasi,” jelasnya.
Dalam upaya mitigasi, perahu karet dan kelotok yang tersedia di beberapa sekolah dioptimalkan untuk membantu evakuasi.
Selain itu, rapat virtual dengan sekolah terdampak rutin dilakukan untuk memantau kondisi terkini.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kalteng, Shalahuddin, mengatakan banjir ini merupakan bencana musiman yang nyaris terjadi setiap tahun.
Ia menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Barito mulai menunjukkan penurunan debit air, namun empat titik masih menghadapi arus deras.
“Penanganan jalur banjir membutuhkan alat berat untuk menimbun ruas jalan yang rusak,” jelasnya.
Shalahuddin juga mengingatkan pentingnya pembatasan kendaraan berat untuk menghindari kemacetan dan mempercepat perbaikan.
Senada, Kepala Dinas Perhubungan Kalteng, Yulindra Dedy, menyampaikan langkah pembatasan lalu lintas kendaraan berat di jalur terdampak.
Ia mengungkapkan, debit air di hilir Sungai Barito menurun 5 cm, namun di hulu justru meningkat hingga 1,5 meter, meningkatkan potensi banjir susulan.