PANGKALAN BUN – Hujan deras yang mengguyur Kotawaringin Barat sejak pagi hingga sore hari membuat kawasan ekonomi di Jalan Cakra Despot, Desa Riam Durian, RT 01, RW 01, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat terendam banjir, Selasa (19/4).
Luapan air dari drainase induk di kawasan tersebut membuat rumah dan puluhan tempat usaha warga setempat tergenang air bercampur lumpur.
Kejadian tersebut sudah terjadi berulang kali karena bagian paling ujung drainase terhenti tepat di bibir jalan aspal (buntu), sehingga air meluap dan membanjiri rumah warga.
Menurut warga Jalan Cakra Despot, Kecamatan Kotawaringin Lama, Mufrizal satu-satunya cara agar kawasan mereka bisa terbebas dari banjir adalah membuatkan gorong-gorong dengan menembus jalan aspal (jalan raya).
“Parit utama sudah tidak mampu menampung air bila hujan deras turun, solusinya jalur parit ini dibuat lurus memotong jalan aspal,” keluhnya.
Ia berharap agar pemerintah daerah dapat segera bertindak untuk mengatasi kondisi tersebut karena sangat menyulitkan masyarakat setempat. “Saat berbuka puasa kami harus makan di atas genangan air,” lanjutnya.
Setelah air surut, mereka mendapati rumah kotor dengan lumpur dan hal ini terus berulang saat hujan deras melanda kawasan penggerak ekonomi di Kecamatan Kolam tersebut.
“Kalau drainase tetap dibiarkan seperti ini, maka setiap hujan dipastikan rumah kami akan terdampak, terlebih rumah saya yang tepat berada di samping drainase tersebut,” ungkapnya.
Warga lainnya, Joko meminta kepada anggota legislatif yang berasal dari Kecamatan Kolam agar memperhatikan keluhan masyarakat terhadap persoalan banjir tersebut.
Karena sejauh ini keluhan masyarakat tidak ditanggapi dengan alasan bahwa pembuatan gorong-gorong untuk menembus jalan aspal tersebut harus seizin pemerintah provinsi karena jalan tersebut statusnya adalah jalan provinsi.
“Katanya menunggu izin dari provinsi, tapi sudah bertahun-tahun tidak ada kabarnya, jadi kami minta perhatiannya lah,” pungkasnya. (tyo/sla)