Begini Buramnya Pendidikan, Guru Terpaksa Tinggal di Ruang Kelas

Anggota DPRD Lamandau menyaksikan langsung masih buramnya pembangunan pendidikan di wilayah itu
Ilustrasi. (net)

NANGA BULIK – Anggota DPRD Lamandau menyaksikan langsung masih buramnya pembangunan pendidikan di wilayah itu. Dari hasil reses para legislator itu, fasilitas pendukung belajar mengajar jauh dari memadai. Bahkan, ada guru yang terpaksa harus tinggal di ruangan kelas.

”Temuan di lapangan, ada salah satu SD yang ruang belajarnya disekat dengan kain dan digunakan sebagai tempat tinggal oleh tenaga pendidik,” kata Juru Bicara Tim Reses DPRD Lamandau Pangihutan Samosir, Jumat (25/2).

Bacaan Lainnya

Hal tersebut ditemukan Tim Reses Dapil 3 di SDN Batu Ampar, Desa Batu Ampar, Kecamatan Menthobi Raya. Karena itu, pihaknya mengusulkan agar dibangun perumahan dinas guru. Selain itu, ruang kelas di sekolah tersebut juga perlu ditambah, karena mereka memanfaatkan ruangan gudang untuk dijadikan kelas.

”Untuk mewujudkan Lamandau juara sebagaimana visi dan misi bupati, maka pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dalam rangka peningkatan indeks pembangunan manusia di Lamandau,” ujarnya.

Baca Juga :  Ini Jawaban Kontraktor Proyek Jalan Pemerintah di Kalteng yang Dinilai Rugikan Warga

Pangihutan menambahkan, beberapa permasalahan bidang pendidikan yang masih ditemukan di lapangan diharapkan dapat segera diatasi. Di antaranya, minimnya bahan penunjang belajar, seperti listrik, perangkat komputer, jaringan internet, kekurangan ruang kelas, dan lainnya.

”Saat ini juga terjadi peningkatan jumlah siswa di beberapa desa, namun tidak diikuti dengan peningkatan jumlah guru, sehingga menyebabkan kurang maksimalnya proses belajar mengajar di beberapa desa. Dinas terkait perlu melakukan analisa kebutuhan guru di wilayah Lamandau,” tandasnya. (mex/ign)



Pos terkait