Belajar Cara Kerja Media Massa, Puluhan Murid SDS Eka Tjipta Seranau Kunjungi Radar Sampit 

KUNJUNGAN SDS EKA TJIPTA
KUNJUNGAN : Kunjungan SDS Eka Tjipta Seranau ke Kantor Radar Sampit di Jalan MT Haryono, Sampit, Sabtu (25/5) siang. (HENY/RADARSAMPIT)

Untuk diketahui, SDS Eka Tjipta Seranau berlokasi di kawasan PT Agro Karya Prima Lestari (Sinar Mas Grup)  yang letaknya di Desa Tumbang Sapiri,Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sekolah swasta yang dikelola perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit ini telah berdiri tahun 2009 dan mulai operasional menerima peserta didik tahun 2010.

Bacaan Lainnya

“Total murid awalnya 178, sekarang berkurang menjadi 130 murid yang terdaftar di data pokok pendidikan (Dapodik). Dan, yang ikut study tour ke Radar Sampit ada 25 murid semua kelas 6 SD dan didampingi 10 guru termasuk saya. Saya berharap kunjungan pertama kami dapat terus berkelanjutan dalam bentuk kerjasama dengan Radar Sampit kedepannya,” kata Kusnadi.

Manager Pemasaran Radar Sampit Tono Triyanto menyambut baik kedatangan murid-murid SDS Eka Tjipta Seranau beserta guru yang menempuh perjalanan lima jam menyewa dua unit bus menuju kantor Radar Sampit.

Baca Juga :  Ini Alasan Kosongnya Dua Jabatan Kepala Dinas di Kotim

“Terima kasih atas kedatangannya, kami sangat mengapresiasi kunjungan murid-murid SDS Eka Tjipta yang sudah datang kemari menempuh perjalanan jauh, semoga sepulang dari sini murid-murid mendapatkan secercah pengetahuan dan wawasan tentang tata cara kerja di Surat Kabar Harian Radar Sampit,” kata Tono Triyanto.

Tono mengatakan sebelum kunjungan ini, Kepala SDS Eka Tjipta Seranau telah mengajukan permohonan kunjungan study tour ke Radar Sampit.

“Pihak sekolah sudah bersurat resmi jauh-jauh hari dua minggu sebelumnya. Hari ini kunjungannya berjalan lancar,” katanya.

Puluhan murid dan guru juga dipersilakan memasuki ruang redaksi yang biasa disebut dapur pengolah berita. Tono menjelaskan secara umum bagaimana wartawam bertugas mencari berita, kemudian berita diproses editing oleh redaktur dan kemudian di desain oleh karyawan lay out dan terakhir murid-murid dikenalkan ke gedung percetakan.

Dikenalkan kertas gelondongan koran yang kemudian berita yang siap terbit dicetak menggunakan empat mesin dan siap cetak menghasilkan koran utuh sebanyak 12 halaman berisi informasi siap edar untuk para penikmat baca. (hgn/yit)



Pos terkait