Belum Puncak Musim Hujan, Sampit Sudah Dikepung Banjir

jalan di panjaitan
TERGENANG : Sejumlah titik jalan di Kota Sampit yang tergenang banjir usai hujan deras melanda hingga belasan jam, Senin (4/12/2023). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Hujan deras yang mengguyur selama kurang lebih 15 jam mengakibatkan Kota Sampit dikepung banjir. Sejumlah titik yang kebanjiran. Diantaranya di Jalan HM Arsyad, Pelita, Suprapto Selatan, Anggur II, Anggur III, Pinang 4, Anang Santawi, DI Panjaitan, Cristopel Mihing, Walter Condrat, Gunung Kelud, dan sejumlah titik di Jalan Tjilik Riwut.

Pantauan Radar Sampit, hujan deras disertai kilat dan guntur terjadi Minggu pukul 23.30 WIB. Hujan deras sempat mengakibatkan listrik padam di wilayah Baamang dan sekitarnya selama 30 menit. Hingga Senin (4/12/2023) pagi, cuaca masih saja hujan dengan intesitas ringan hingga sedang. Bahkan, hingga siang hari cuaca masih saja gerimis dan baru benar-benar mereda sekitar pukul 14.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Akibat hujan deras, sejumlah titik kebanjiran. Genangan banjir cukup parah terjadi di sekitar Jalan DI Panjaitan, HM Arsyad, Pelita, Suprapto Selatan dan Anggur III. Kedalaman banjir berkisar 20-30 cm. Sejumlah pengendara terlihat mengurangi kecepatan sehingga mengakibatkan ruas jalan terutama di perempatan Jalan Pelita-Suprapto mengalami kemacetan dari pagi hingga siang.

Baca Juga :  Penyertaan Modal Bisa Jadi Solusi Kenaikan Tarif PDAM Sampit

Seorang pemuda berkendara motor bebek juga mengalami mogok usai melewati Jalan Anggur III yang cukup dalam terendam. Pengaringan atau saluran primer (drainase) di Jalan Tjilik Riwut,Jalan Sampoerna, RA Kartini, Pemuda pun terpantau nyaris meluap mencapai garis tepian jalan.

Hampir semua pengendara dari pagi hingga menjelang siang mengenakan mantel jas hujan untuk melindungi dari air hujan. Hujan yang cukup lama ini juga membawa keberkahan bagi penjual jas hujan.

“Dari pagi tadi hujan deras, sudah 10 jas hujan orang mencari jas hujan. Saya jual dari harga termurah Rp 20 ribu sampai Rp 80 ribu kualitas bahan lebih tebal. Modelannya juga banyak, ada langsungan berdaster dan ada yang digunakan seperi jaket dan celana panjang. Alhamdulillah, walaupun jualan yang lain enggak laku, jas hujan laris terjua,” ujar Fitriana Pedagang Mantel Jas Hujan di Jalan Pelita.

Di sisi lain, sebagian besar warga Kota Sampit terutama yang tinggal di dataran cukup rendah cukup kerepotan menguras dan membersihkan rumah yang kemasukan air. Rumah lama yang struktur bangunanya belum ditinggikan dan lebih rendah dari jalan pun harus menerima keadaan banjir yang menggenangi pekarangan rumah hingga kedalam rumahnya.



Pos terkait