Berjibaku Padamkan Karhutla dari Darat dan Sungai  

pemadaman karhutla
PEMADAM: Tim gabungan Karhutla hingga harus mengangkut alat damkar dengan kelotok Damkar milik Balakar Huma Singgah menuju lokasi Karhutla, Rabu (30/8/2023) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kepulan asap tebal yang terpantau dari Jalan Ahmad Shaleh Kilometer 8 membuat warga bergidik. Saat terjadi karhutla di wilayah bergambut, dipastikan karhutla meluas.

Selain bergambut dalam, hembusan angin kencang, serta sulitnya menembus titik kebakaran hutan menjadi kendala besar dalam penanganan karhutla.

Bacaan Lainnya

Penanganan hari pertama, tim gabungan mencoba mendekati titik api melalui jalur darat, namun tim tidak mampu membawa peralatan pemadam. Jarak antara Jalan Ahmad Shaleh menuju titik api sejauh 3 kilometer dengan kondisi ditumbuhi semak belukar.

Setiap langkah kaki mereka dipastikan masuk ke dalam tanah gambut hingga mencapai lutut. Medan sulit dan alat pemadam tidak bisa masuk membuat tim balik kanan dan mencari cara lain.

Berdasarkan maping wilayah, titik api dapat ditembus melalui jalur sungai dengan memutar DAS Lamandau yang dinilai lebih dekat jaraknya dengan titik api. Tim gabungan memutuskan operasi pemadaman dilanjutkan keesokan harinya mengingat waktu sudah semakin larut malam.

Baca Juga :  2024, Seluruh Kalteng Ditarget Terang

Personel TRC BPBD Kobar Sayid Abdul Badawi mengatakan, BPBD Kobar bersama dengan Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai sejak subuh sudah menuju lokasi  menggunakan kelotok Damkar dan beberapa unit perahu.

“Kita kepung api dari darat dan sungai, sejak subuh kita sudah menuju lokasi kebakaran hutan, begitu pula rekan yang dari darat mencoba masuk hingga titik api dikepung dari dua arah,” terangnya.

Sulitnya akses menuju lokasi membuat penanganan maksimal baru bisa dilaksanakan hari Rabu. Sementara sehari sebelumnya tim gabungan hanya menggunakan peralatan manual.

Saat ini titik api sudah bisa dikuasai oleh tim gabungan berkat komunikasi yang baik antara tim darat dan sungai.

“Penanganan sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB api sudah dapat kita kuasai, dan dinyatakan padam. Vegetasi yang terbakar berupa semak belukar di lahan kosong,” bebernya.

Dalam penanganan kebakaran di Menseb jalur terdekat mendekat titik api melalui jalur sungai sehingga mobilisasi seluruh alat dilakukan melalui jalur sungai.



Pos terkait