Selain itu, dia berharap mini agrowisata yang dibangun melibatkan warga binaan itu dapat menjadi food estate prison dan menjadi salah satu program unggulan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Tengah.
”Semua ini terlaksana juga tak lepas dari dukungan pemerintah daerah melalui dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan maupun Dinas Perikanan Sukamara yang telah memberikan pelatihan dan lainnya,” ujar Joko Prayitno.
Keberadaan agrowisata Lapas Sukamara juga menjadi tempat edukasi bagi para pelajar. Terutama anak-anak usia dini. Tak jarang mereka kerap berkunjung dan menimba pengetahuan bercocok tanam dengan pendampingan petugas Lapas. Memperkenalkan dunia perkebunan sejak dini mengenai cara mengolah dan memelihara tanaman. (***/ign)