Wajah cerita terpancar dari puluhan anak di rumah yatim piatu Yayasan Sairud Dawam Palangka Raya. Mereka gembira ketika diajak Komunitas Kantung Berbagi Senyum (KBS) untuk menggelar buka puasa bersama.
=========
Pembina Kantung Berbagi Senyum (KBS) Hardiansyah mengatakan, buka bersama tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial dan rasa kemanusiaan. Terutama dalam bulan Ramadan ini. Pihaknya mengajak puluhan anak yatim piatu berbuka, bercengkerama, dan berkomunikasi. Sekaligus memberikan bingkisan.
”Kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Kami berbuka bersama dan menyampaikan rasa suka cinta di bulan Ramadan ini. Rasa haru dan bangga campur aduk melihat ketegaran mereka. Sebenarnya, giat KBS juga secara rutin setiap Jumat sudah lebih dari dua tahun ini,” ujarnya, Kamis (21/4).
Dia menambahkan, saat Ramadan berlomba dalam kebaikan. Salah satunya dilakukan dengan mengadakan buka puasa bersama anak panti asuhan. Meskipun tampak sederhana, kegiatan itu memiliki banyak manfaat. Tidak hanya pada penerima, melainkan juga pada pemberi.
Hardiansyah melanjutkan, berbuka dengan anak yatim piatu sama halnya dengan memberikan kasih sayang terhadap mereka. Orang yang peduli terhadap anak yatim piatu dengan niat beribadah kepada Allah SWT, akan diberikan ganjaran yang besar. Allah SWT menjanjikan pertolongan, baik di dunia maupun akhirat.
”Selain itu, orang yang kerap memberikan kebaikan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin, Allah SWT menjanjikan surga. Jaminan ini tidak diberikan kepada orang yang telah melakukan dosa yang tak terampuni. Semoga langkah ini memberikan inspirasi pada orang lain untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Pembina Yayasan Sairud Dawam, Amang Ijul bersyukur dan berterima kasih atas kegiatan tersebut. Sebab, anak-anak tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang ditinggal ayah maupun ibunya secara tiba-tiba dan lainnya.
”Ada yang ditinggal begitu saja oleh orang tuanya. Ada juga yang ditinggal ayah maupun ibunya. Mereka bahkan ada yang tidak mengenal orang tuanya. Ada juga yang meninggal dunia maupun sebab lainnya,” ujar Amang Ijul.