BGA Jalin Kemitraan dengan 5 Koperasi dan 14 Poktan

Penyalurkan Dana Hasil Kemitraan Mencapai Rp 1,1 Triliun 

bga
Direktur BGA Johan Sukardi saat mendampingi Asisten I Rihel saat memukul gong tanda membuka kegiatan Forsimas di Region Pundu Cempaga Hulu.

SAMPIT- Program Forum Silaturahmi Masyarakat (Forsimas) kembali digelar oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Gunajaya Agro (BGA), kemarin (13/10). Kegiatan ini dalam rangka menyerap aspirasi dari masyarakat di sekitar perusahaan.

Regional Head BGA Khairil M Jambak menyebutkan, Forsimas ini merupakan tahun kedua dilaksanakan. Usulan dan aspirasi yang didapat dari kegiatan sebelumnya sudah direalisasikan, meski ada yang belum seluruhnya terealisasi. Perusahaan menjadikan kegiatan ini sebagai masukan untuk rencana aksi perusahaan.

Bacaan Lainnya

Dijelaskannya, sejak tahun 2006 lalu, BGA sudah bermitra dengan lima koperasi dan 14 poktan yang ada di Cempaga, Cempaga Hulu, dan Katingan Hilir. “Kami sudah menyalurkan hasil kemitraan itu sekitar Rp1,1 triliun kepada masyarakat,” kata Khairil.

Direktur CA dan Partnership BGA Group Priyanto PS mengatakan, Forsimas menjadi wadah bagi BGA Group dalam menerima masukan.

Baca Juga :  Pengurus DPD Militan Nasional Bersatu Kotim Dikukuhkan

“Tiap tahun masukannya kian meningkat. Apapun yang disampaikan oleh masyarakat, kita akan menerima sebagai upaya penguatan,” katanya.
Masukan tersebut sebagai pertanda bahwa perusahaan telah membaur dengan masyarakat. Melalui masukan tersebut, perusahaan bisa terus berbenah untuk menjadi lebih baik lagi.

“Pada dasarnya masukan ini pertanda bahwa masyarakat sayang kepada kita. Kalau mereka sudah tidak mau memberikan kritik, itu menjadi sinyal sebuah ancaman bagi sebuah usaha,” jelasnya.

Forum tersebut menjadi sebuah komitmen untuk menjaga kesepakatan dan nilai kebaikan antara perusahaan dan masyarakat. Dengan adanya komitmen itu, masing-masing pihak bisa menyampaikan hal-hal yang dikerjakan.

“Kalau tidak diikuti dengan action plan yang berkaitan dengan komitmen itu, yang terjadi adalah pengingkaran dan tidak ada pertanggungjawaban,” tuturnya.

Dari kegiatan itu pula, diharapkan harmonisasi hubungan antara masyarakat dengan perusahaan terjalin secara terus menerus sehingga menjadi pondasi untuk hidup mandiri. Dengan begitu, timbal balik antara kedua belak pihak akan terjalin.

“Masyarakat kalau sejahtera maka akan memberikan perlindungan kepada kita. Kita tentunya akan memberikan nilai yang bermanfaat kepada masyarakat,” tandasnya.



Pos terkait