SAMPIT, radarsampit.com – Pengungkapan jaringan narkotika di Sampit yang disebut sebagai barang bukti terbesar yang pernah ditangani Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng, membuat warga khawatir dan miris. Pasalnya, salah satu lokasi penangkapan dilakukan di kawasan yang tak jauh dari jalur pendidikan.
”Saya mendengarnya terkejut dan sangat menyayangkan ada tangkapan narkoba di Jalan Jaya Wijaya, Kota Sampit. Jalan ini merupakan jalur pendidikan yang setiap hari dilewati pelajar dari berbagai sekolah,” ujar Ijah, warga setempat kepada Radar Sampit, Selasa (2/8/2023).
Seorang pelaku yang diamankan, TS, dicokok aparat di Jalan Jaya Wijaya dengan barang bukti 6,7 kilogram sabu pada Rabu (26/7) lalu. Di jalur itu ada SMK Negeri Sampit. Selain itu, di ada SMA Negeri 2 dan SMAN 2 Sampit, serta perguruan tinggi. Setiap hari pelajar dan mahasiswa melintasi ruas tersebut.
”Saya berharap aparat berwajib memberantas tuntas peredaran narkoba. Tidak hanya di sepanjang Jalan Jaya Wijaya, tetapi juga di seluruh Kotim. Jangan sampai peredaran narkoba ini merusak generasi muda,” ucapnya.
Bambang, warga lainnya, mengaku tak kaget atas kejadian tangkapan budak narkoba oleh BNNP Kalteng. Pasalnya, sebelumnya juga beberapa kali pengedar narkoba ditangkap di kawasan tersebut.
Jalan Jaya Wijaya terbagi menjadi dua Rukun Tetangga (RT), yaitu RT 31 RW 7 dan RT 58 RW 7. Total penduduknya sekitar 600 kepala keluarga.
Muslimah, istri Ketua RT 31/RW 7 mengaku tak mengetahui kabar tangkapan pengedar narkoba di wilayahnya. ”Kami malah baru tahu. Kalau di sini ini setiap kali ada kejadian yang tidak beres, orang maling gas saja sekampungan orang tahu. Tapi, kejadian tangkapan narkoba ini kami benar-benar baru tahu kabarnya dari media,” katanya.
Suaminya yang menjabat Ketua RT selama delapan tahun terakhir memang tak menyangkal pengedar narkoba di wilayah itu kerap diciduk. Namun, operasi penangkapan yang dilakukan BNNP tak diketahui pihaknya.
”Biasanya ketua RT memang selalu dilibatkan. Dulu memang pernah ada tangkapan narkoba. Kalau kejadian yang baru ini, kami baru mengetahuinya. Kemungkinan kejadiannya di RT 58,” katanya.