Seekor bekantan yang diduga kelaparan nyasar memasuki ruangan ustazah di Pondok Pesantren Darul Amin, Jalan HM Arsyad, Sampit, Selasa (20/8/2024).
HENY, Sampit | radarsampit.com
Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amin, Sampit, tiba-tiba heboh. Bekantan yang masuk ke ruangan, membuat santriwati dan ustazah histeris ketakutan.
Kejadian tersebut sempat direkam warga ponpes sebelum akhirnya satwa tersebut diamankan dengan bantuan satpam.
”Iya, benar. Awalnya kami menerima kabar ada bekantan masuk ke ponpes kami, tepatnya di kantor putri, tapi setelah kami tiba, bekantannya sudah diikat dan dimasukkan ke dalam karung,” kata Ustad Ponpes Darul Amin Muhammad Rezky Fauzi di Sampit, Selasa, seperti dikutip dari Antara.
Dia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Tidak diketahui pasti dari mana asal primata tersebut hingga tersesat ke lingkungan ponpes.
Dari rekaman video, terlihat bekantan tersebut mengamuk di dalam kantor Ponpes Darul Amin dan menghamburkan sejumlah barang di ruangan itu. Beruntung satwa itu dapat segera diamankan sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Setelah diamankan pihak Ponpes Darul Amin menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim untuk menyerahkan satwa tersebut.
Plt Kepala Disdamkarmat Kotim Wim RK Benung menyampaikan setelah menerima laporan dari warga yang berhasil mengamankan seekor bekantan pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi.
Saat pihaknya tiba, bekantan tersebut dalam posisi terikat dengan kepala keluar dari dalam karung. Hal itu untuk menghindari satwa itu kembali mengamuk dan menyerang manusia.
Bekantan tersebut lalu dibawa ke markas komando (mako) sembari pihaknya menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit.
”Bekantan ini termasuk satwa langka yang dilindungi undang-undang maka untuk penanganan selanjutnya kami serahkan ke BKSDA. Kami berterima kasih kepada warga yang segera melapor ke kami,” ujarnya.
Menurut Wim, penyebab satwa itu nekat masuk ke pemukiman warga lantaran habitat aslinya telah rusak dan sumber makanannya menipis.