Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menjelaskan, Badan Geologi telah menyusun peta kawasan rawan bencana gempa bumi (KRBG) dan peta kawasan rawan bencana tsunami (KRBT).
”Peta tersebut menggambarkan kerawanan bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia,” terangnya.
Untuk KRBG dapat dikategorikan dalam zona merah, kuning dan hijau. Untuk warna merah itu potensi gempa buminya dengan paling tinggi. ”Kuning kekuatannya sedang dan hijau jauh lebih kecil. Kalau untuk KRBT peta menggambarkan tsunami di Indonesia,” jelasnya.
Misalnya di Sumatera dan Jawa ketinggian tsunaminya bisa lebih dari tiga meter. Dia mengatakan, terdapat Gambaran di daerah mana saja yang bencana tsunaminya tinggi.
”Kami juga memiliki portal yang bisa dimanfaatkan pemerintah daerah untuk membuat penataan ruang,” jelasnya.
Dia mengatakan, Badan Geologi menjadi wali data untuk referensi penataan ruang. Pemprov serta pemerintah kota dan kabupaten diharapkan memasukkan komponen bencana dalam agar bisa menjadi rujukan dan evaluasi di daerah masing-masing.
”Tapi, kita jangan hanya fokus ke sumber megathrust. Ada juga sumber gempa sesar aktif, ada juga peta sesar aktif yang bisa dilihat,” paparnya. (idr/jpg)