”Pekerjaan ini perlu kehati-hatian dan dikerjakan bertahap. Begitu bundaran dibongkar, jangan sampai membahayakan pengendara. Jadi, kami usahakan bekas bundaran langsung segera ditutup atau diratakan menggunakan material Cement Treated Recycling Base (CTRB) material campuran batu, tanah dan semen,” katanya.
Catatan Radar Sampit, Bundaran Tidar merupakan salah satu proyek mercusuar yang digarap pada 2013 silam. Proyek itu merupakan upaya Pemkab Kotim yang saat itu dipimpin Supian Hadi-Taufik Mukri untuk menata Kota Sampit. Ada tiga bundaran lain yang dibangun selain di persimpangan Tidar saat itu, yakni simpang tiga Jalan Samekto dan Bundaran Nanas di Kecamatan Kotabesi.
Total anggaran proyek mercusuar yang digelontorkan saat itu mencapai sekitar Rp232 miliar, menggunakan sistem pendanaan tahun jamak pada 2013, 2014, dan 2015. Selain bundaran, proyek penataan kota itu meliputi pembangunan jalan dan Ikon Patung Jelawat.
Rahman, salah seorang warga di Jalan Tidar mengatakan, bundaran yang dibongkar tersebut seolah memperlihatkan kegagalan pemerintah merancang pembangunan kota. Harusnya, sebelum bundaran itu dibangun dikaji lebih dalam mengenai dampaknya hingga beberapa tahun ke depan dengan memperhatikan tingkat kepadatan lalu lintas.
”Membangun bundaran itu jelas menggunakan anggaran yang tidak sedikit, termasuk pemeliharaannya. Kalau akhirnya dibongkar total, sama artinya pemerintah gagal merancang pembangunan kota, karena sebelumnya tak dikaji lebih dulu dampaknya. Proyek bundaran itu jadi mubazir dan uang rakyat akhirnya terbuang sia-sia,” ujarnya.
Berdasarkan arsip pemberitaan yang diperoleh Radar Sampit, semua bundaran di Kotim dipelihara dengan anggaran miliaran per tahun, termasuk Bundaran Tidar. Bahkan, Bundaran Tidar tersebut dipercantik lagi menggunakan lampu hias. Meski sudah banyak anggaran yang dihabiskan, akhirnya Pemkab Kotim memutuskan membongkar total bundaran tersebut.
Selain Bundaran Tidar, Pemkab Kotim juga membongkar median Jalan HM Arsyad. Pengawas Teknis Pemeliharaan Jalan Dinas PUPRPRKP Kotim Suhardiyono mengatakan, pembongkaran median jalan itu yang selesai akhir pekan lalu itu dilakukan untuk menghindari kecelakaan.