Lebarnya median jalan di titik tersebut membuat pengendara sering melawan arus dari arah utara ke selatan (arah simpang Jalan Pelita), sehingga median jalan digeser ke arah utara. Hal itu agar pengendara dari arah Jalan Batu Berlian tidak melawan arus ketika ingin menuju arah selatan.
”Pembongkaran median Jalan HM Arsyad ini juga dilakukan untuk memudahkan akses pengunjung rumah sakit terutama, mobil ambulans. Material median jalan yang dibongkar masih dapat digunakan dan sudah dipasang serta dicor, digeser ke sebelah utara sepanjang 16 meter,” katanya.
Bekas median Jalan HM Arsyad yang dibongkar juga telah ditimbun material agregat sampai padat rata dan aman dilewati. Setelah padat, sekitar dua pekan baru dilanjutkan proses pengaspalan.
Selain itu, median Jalan Iskandar dekat PPM juga akan dibongkar. Penanganan diusulkan dengan melakukan pembongkaran median tengah agar kapasitas dan lebar jalan semakin leluasa sehingga kemacetan lalu lintas bisa teratasi.
”Pada titik di Jalan Iskandar ini ada kendala yang dihadapi, yaitu terdapat enam tiang sehingga median tengah Jalan Iskandar tetap dibongkar dan untuk keberadaan tiang listrik perlu dibuat pembatas lingkaran di setiap tiang listrik dengan diameter 1 meter. Untuk di lokasi ini masih berkoordinasi dengan PLN terkait jaringan listriknya dan juga akan segera dibongkar,” ujarnya.
Sebelum dibongkar, Dinas Perhubungan Kotim melakukan rapat koordinasi pada 17 Februari 2023 lalu bersama instansi terkait. Dari hasil forum rapat dilanjutkan pengecekan lapangan bersama forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) pada 4 April 2023 dan diusulkan ada tiga titik yang perlu dilakukan pembongkaran, yaitu Bundaran Tidar Jalan Tjilik Riwut, median Jalan HM Arsyad depan RSUD dr Murjani Sampit, dan Jalan Iskandar dekat Pasar PPM. Alasannya, tiga titik itu perlu disesuaikan karena mengurangi kapasitas jalan yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas. (hgn/yit/ign)
