BPOM Hentikan Peredaran Kinder Joy

BPOM Kobar,Kinder Joy
BPOM Kobar menyisihkan produk Kinder Joy di sejumlah gerai di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat belum lama ini.(istimewa)

PANGKALAN BUN – Diduga mengandung bakteri berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Kotawaringin Barat telah menghentikan sementara peredaran jajanan coklat Kinder Joy yang dijual bebas di pasaran.

Kepala Loka BPOM Kabupaten Kobar Kodon Tarigan menyebutkan, pihaknya telah mengunjungi 9 gerai yang ada di Kabupaten Kobar dan berhasil menyisihkan ratusan kinder Joy.

“Ada 9 market yang sudah kita kunjungi, dan ada ratusan kinder Joy yang kita temukan dan kita sudah sisihkan dan kami meminta kepada pengelola gerai untuk tidak menjual produk tersebut ke konsumen,” ujarnya, Jumat (15/4).

Kemudian kata dia, jumlah riil Kinder Joy yang telah berhasil disisihkan dari 9 market di Kota Pangkalan Bun tersebut berjumlah 677 pcs.

Kodon menginformasikan bahwa sebenarnya terdapat perbedaan jenis pabrikasi Kinder Joy yang diproduksi di Indonesia dengan Eropa, yang disebut-sebut mengandung bakteri Salmonella.

Namun sebagai bentuk antisipasi dilakukan penghentian sementara sampai informasi lebih lanjut dari BPOM pusat. Pihaknya juga saat ini tengah melakukan uji laboratorium terhadap produk telur coklat favorit anak dan balita itu.

Baca Juga :  Tanam Meranti Putih di Lahan Konservasi Gambut

Ia menegaskan, pihaknya bukan menarik produk tersebut tetapi untuk sementara ini disimpan dan tidak dipajang serta tidak dijual terlebih dahulu hingga hasil laboratorium keluar.

Menurutnya, hal itu sebagai langkah ke hati-hatian dan bentuk respon cepat terhadap informasi terkait produk tersebut.

“Sebenarnya Kinder Joy yang di Eropa beda dengan kita yang ada di indonesia, namun respon cepat kita untuk sementara jangan dijual, kita sekarang lagi sampling dan uji lab,” tegasnya.

Kodon menambahkan, penghentian sementara ini berlaku secara nasional, masing-masing BPOM melakukan uji sampling di wilayah masing-masing.

“Semua provinsi. Untuk kita karena masih belum lengkap laboratoriumnya sampling dikirim ke Palangka Raya,”tandasnya. (tyo/gus)

 



Pos terkait