Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, berbatasan langsung dengan wilayah Kalimantan Barat. Di desa dengan luas wilayah sekitar 3.284 hektare ini banyak mempunyai potensi wisata yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah Bukit Jalungga, yang telah diresmikan sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Sukamara.
Bukit Jalungga berada di tengah-tengah hamparan perkebunan kelapa sawit rakyat. Bukit ini mempunyai ketinggian 149 meter di atas permukaan laut. Dari bawah hingga atas bukit ditumbuhi pepohonan rindang. Bagian puncak bukit terhampar bebatuan sedimen berwarna coklat kehitaman. Dari puncak mata dimanjakan pemandangan hijaunya area perkebunan yang asri, maupun hunian pemukiman Desa Jihing serta indahnya liukan-liukan jalan.
Masih di puncak bukit, pengunjung juga bisa melihat salah satu sumur kecil di atas bebatuan. Sumur itu dinamakan Sumur Abadi Bidadari. Konon air di dalam cekungan batu itu tak kering meski cuaca sedang kemarau. Sumur itupun menjadi salah satu daya tarik pengunjung.
Bukit Jalungga terletak tak jauh dari pemukiman penduduk. Tak kurang dari sepuluh menit menggunakan kendaraan, sudah sampai di lokasi. Jalan ke sana melalui jalan poros dan perkebunan. Belum beraspal, tetapi cukup nyaman dilalui saat kering, jika hujan maka harus berhati-hati. Perbaikan dan peningkatan akses jalan ini menjadi permintaan warga setempat kepada pemerintah daerah, saat kunjungan Bupati Sukamara Windu Subagio yang hadir meresmikan objek wisata Bukit Jalungga tersebut.
“Sarana prasana saat ini memang masih minim, tetapi tidak menyurutkan semangat kami mengembangkan Bukit Jalungga menjadi wisata alam. Kami sangat mengharapkan bantuan peningkatan akses jalan dari pemerintah daerah,” kata Kepala Desa Jihing Ali Suanto saat memberikan sambutan di hadapan bupati serta undangan yang hadir.
Mencapai lokasi kendaraan roda dua dan empat bisa parkir hingga kaki bukit. Jalan mendaki masih berupa tanah, sehingga diperlukan peningkatan aspal agar tidak licin saat diguyur hujan. Sarana prasarana di kaki dan atas bukit memang perlu ditambah, sehingga pengunjung betah berkunjung. Harapan itupun telah disampaikan kepada Bupati Sukamara.