SAMPIT, radarsampit.com – Kelanjutan pasangan petahana Halikinnor-Irawati (Harati) dalam Pilkada Kotim belum ada kepastian. Alih-alih memperkuat posisi untuk mempertahankan kursi kepemimpinan, keduanya justru terlibat persaingan merebut rekomendasi dari Partai Gerindra.
Hal ini diungkap Ketua DPC Gerindra Kotim Juliansyah, Minggu (14/7/2024). Ada tiga nama yang tengah memperebutkan tiket Gerindra, yakni Halikinnor, Sanidin, dan Irawati. Tiga nama itu disebut-sebut tengah digodok di tingkat pusat.
”Kalau di tingkat pusat, saat ini muncul tiga nama yang bersaing, di antaranya Pak Sanidin sebagai kader Gerindra, Pak Halikinnor juga sebagai incumbent, dan Irawati yang muncul juga di DPP,” kata Juliansyah.
Menurut Juliansyah, sejauh ini perburuan bakal calon kepala daerah terhadap Gerindra memang santer. Dia menepis adanya anggapan mengaderkan seseorang guna memuluskan jalan memboyong Gerindra mengusung salah satu calon.
”Ketiga nama itu bersaing ketat di DPP. Siapa pun yang nantinya diputusan direkomendasikan oleh DPP, itulah hasil akhirnya. Sebagai Ketua DPC, saya wajib mengamankan keputusan itu dan perlu diketahui, di tingkat elite partai bukan lagi kewenangan DPC, tapi para petingi (Gerindra) yang memutuskan semuanya,” tegas Juliansyah.
Juliansyah melanjutkan, rekomendasi tersebut akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Untuk Pilkada Kotim, Gerindra masih perlu berkoalisi, karena kekurangan dua kursi untuk bisa mengusung pasangan calon.
Menurutnya, Gerindra saat ini seakan jadi primadona untuk pasangan calon. Dia melihat hal tersebut sebagai migrasi para politikus untuk merapat ke Gerindra nantinya.
Sementara itu, dari perkembangan saat ini, Irawati dikabarkan akan didukung penuh PDI Perjuangan hingga PAN. Peluang Irawati disokong PAN semakin menguat pasca Supian Hadi, kakak kandungnya yang maju dalam Pilkada Kalteng sudah resmi mendapatkan rekomendasi B1KWK dari Ketua Umum PAN.
Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari PAN maupun Irawati mengenai rumor tersebut.
Mengenai kabar perpecahan pasangan Harati, sebelumnya diberitakan, Halikinnor terus menjadi sasaran isu liar. Kabar perpecahannya dengan Irawati hingga langkah politiknya yang disebut-sebut akan meninggalkan PDIP, terus berseliweran memanaskan suhu politik.
