Bundaran Bahari Kumai Berganti Wajah

bundaran bahari
KIAN INDAH: Suasana Bundaran Bahari, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (26/11/2023). (SULISTYO/RADAR SAMPIT)

SULISTYO/RADAR SAMPIT

KIAN INDAH: Suasana Bundaran Bahari, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (26/11).

 

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Bundaran di Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat yang semula bernama Bundaran Monyet saat ini sudah berubah. Maskot orang utan yang selama ini ada di tengah bundaran sudah berubah menjadi replika kapal tradisional pinisi, lengkap dengan layar terkembang.

Berubahnya wajah bundaran menurut warga setempat semakin mempercantik wajah Ibu Kota Kecamatan Kumai yang merupakan pintu gerbang jalan menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai.

Meski belum 100 persen selesai, namun sudah terlihat keindahan bundaran. Terlebih bila malam hari, ada lampu yang menghiasi sekitar kawasan bundaran yang saat ini menjadi kebanggaan warga Kumai tersebut.

Afif, warga Kumai, menuturkan, berubahnya nama Bundaran Monyet menjadi Bundaran Bahari sebagai ikon baru Kecamatan Kumai, sesuai dengan kultur masyarakat Kumai yang berada di jalur lintasan kapal besar. ”Bundaran Bahari menjadi identitas masyarakat, sebagai salah satu ibu kota kecamatan di Kumai yang mempunyai nilai historis tinggi dalam perebutan kemerdekaan dahulu. Apalagi memang di Kumai merupakan kota pelabuhan,” ujarnya.

Baca Juga :  Burung Camar Migrasi ke Pantai Teluk Bogam Kumai

Dia berharap masyarakat dapat ikut memiliki Bundaran Bahari dengan menjaga dan memelihara dengan tidak merusak dan mencoret-coret badan kapal.

Dian, warga lainnya mengaku senang dengan keberadaan Bundaran Bahari. Dia berharap di sekitar kawasan bundaran dapat dibangun sentra kuliner. Dengan begitu, maka dapat meningkatkan perekonomian pelaku UKM di Kobar. ”Seperti di Bundaran Pancasila. Jadi, kalau mau rekreasi, cukup ke Bundaran Bahari saja,” katanya. (tyo/ign)



Pos terkait