Cegah PMK dan Penyakit Lainnya, Dinas Pertanian Kobar Gerilya Periksa Hewan Kurban

periksa hewan kurban
HEWAN KURBAN: Petugas Dinas Pertanian melakukan pemasangan label kepada hewan kurban yang dinyatakan sehat. (Istimewa/Radar Sampit)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat lakukan pemeriksaan kesehatan sapi dan kambing untuk memastikan kelayakan dan kesehatannya sebagai hewan kurban pada momen Iduladha 1444 Hijriah.

“Tim mulai pemeriksaan pada tanggal 2 Juni hingga hari ini, mereka keliling turun ke lapangan untuk mengecek langsung ke lapak lapak, untuk melihat secara langsung kondisi sapi yang dijual dan memberikan tanda untuk hewan yang dinyatakan memenuhi kriteria sebagai hewan kurban,” kata Kepala Dinas Pertanian Kobar Kris Budi Hastuti.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, pasokan sapi dan kambing kurban aman serta tidak ditemukan calon hewan kurban yang terindikasi berpenyakit.

Kemudian pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan pihak Polres Kotawaringin Barat, dalam melakukan pemantauan terhadap hewan kurban tersebut.

“Kami juga terus memperbaharui data datanya, baik itu data lalulintasnya, maupun data ketersediaannya. Sehingga kami tahu perkembangan ketersediaan hewan kurban pada Iduladha tahun ini,” katanya.

Baca Juga :  DPRD Kobar Minta Bonus Atlet Porprov Segera Dicairkan  

Ia juga mengungkapkan bahwa untuk jumlah hewan sapi terhitung dari bulan Mei hingga pertengahan Juni ini, setidaknya ada sekitar 2000 sapi yang masuk atau di datangkan ke Kotawaringin Barat.

Dia menjelaskan, sebagai langkah antisipasi adanya penyakit mulut dan kuku (PMK), hewan qurban baik itu sapi atau pun kambing, pada saat akan dikirim ke Kabupaten Kobar, harus melalui tahapan tahapan pemeriksaan terlebih dahulu.

“Salah satunya pemeriksaan bebas dari Penyakit mulut dan kuku (PMK), sudah dilakukan vaksin PMK, serta hasil laboratorium lainnya, apabila dinyatakan aman, hewan tersebut baru bisa dikirim, Insa Allah yang sudah datang ke sini sudah lulus uji semua,” katanya.

Menurutnya, hewan kurban yang diperiksa di sejumlah kandang ini didatangkan dari Bali maupun dari Madura Jawa Timur dan sebagian dari peternak lokal.

“Karena hewan kurban ini didatangkan dari luar daerah, maka wajib kita periksa kesehatanya. Dimana hampir 99 persen ini sapinya sehat dan hanya 1 persen yang tidak sehat,” ujarnya.



Pos terkait