Apalagi pihak Bulog sekarang gencar gencarnya mendistribusikan beras sebagai penstabil harga pangan.
“Kami juga komitmen untuk sama-sama menjaga harga beras. Meskipun pernah beras Mayang sampai Rp 28 ribu, sekarang sudah Rp 22 ribu perkilo. Saat ini barang masih banjir artinya banyak, tetapi jika terjadi kekosongan bisa saja terjadi lagi kenaikan harga,” pungkasnya. (daq/fm)