Ia bergegas mendekati lokasi kebakaran dan mengambil alih komando lapangan pemadaman kebakaran serta memberikan arahan kepada anggota-anggota Damkar di lapangan.
Saat itu, lelaki yang kerap disapa Kaboel itu tejebak asap tebal yang keluar dari sumber api yang disemprot oleh salah satu anggotanya.
”Karena tidak kuat saya keluar dan bergeser ke titik lain yang masih terbakar dengan membawa satu dus minuman air mineral karena terlihat, anggota saya di titik tersebut belum mendapatkan pasokan air minum. Di titik kedua saya agak lama sekitar 10 menit sambil membagi air mineral gelas ke anggota Damkar dan BPBD yang sedang melakukan pemadaman,” paparnya, Senin (20/12).
Di lokasi ke dua, ia sempat diingatkan oleh anggota Damkar untuk tidak terlalu lama di lokasi karena asap terlihat pekat dan anggota tahu bahwa pimpinannya punya riwayat penyakit jantung.
Kemudian ia menuruti kata-kata anggota Damkar tersebut dan menurutnya saat ada di lokasi kedua ia sudah limbung. Rasa pusing sudah mendera kepalanya, dan kemudian pandangannya gelap dan tidak ingat apa-apa lagi.
”Belum ada 10 langkah beranjak dari tempat saya bertanya ke anggota PMI apakah ada oksigen, kemudian pandangan saya gelap dan saya tidak ingat apa-apa lagi,” ungkapnya.
Anggota PMI yang mengetahui kejadian itu, langsung membopong Kabid Damkar ke mobil PMI yang siaga di lokasi kebakaran untuk pelayanan kesehatan, namun karena tidak kunjung sadar, ia segera dibawa ke RSSI Pangkalan Bun.
Ia mengaku saat mobil ambulans yang membawanya melaju, ia sempat terbangun akibat guncangan. Saat itu berdasarkan informasi dari anggota PMI yang mendampingi dalam ambulans, ada dua pertanyaan yang terucap antara sadar dan tidak sadar. “Bagaimana anggotaku dan di mana Istriku?,” kata dia.
Sesampainya di IGD RSSI, ia langsung mendapat perawatan. Kaboel pingsan cukup lama karena berdasarkan informasi yang diterima sejak sore hari, ia baru kembali sadar saat waktu telah menunjukkan sekitar pukul 22.16 WIB.
Selanjutnya dilakukan tindakan rontgen dan CT-Scan kepala serta pemeriksaan darah. Dari hasil pemeriksaan darah diketahui bahwa tekanan darahnya ada di 200/119 dan gula darah 400, akhirnya diputuskan bahwa ia harus diopname.