Ciri-ciri Orang Haus Validasi dan Krisis Identitas karena Kecanduan Media Sosial

sosmed
Ilustrasi orang yang FOMO. (Freepik/wayhomestudio)

Namun, pencarian konstan terhadap hal-hal baru ini dapat menyebabkan rentang perhatian yang pendek. Jika kita terbiasa mengonsumsi konten baru secara terus-menerus, kita dapat kesulitan untuk fokus pada satu hal dalam jangka waktu yang lama.

  1. Kecanduan ponsel

Orang yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial seringkali kesulitan mengendalikan dirinya untuk tidak memeriksa ponselnya. Ini seperti sekantong keripik, sekali kamu memakannya, kamu tidak akan bisa berhenti.

Bacaan Lainnya
  1. Malas bersosialisasi

Selain mendorong hubungan, media sosial juga menyediakan jalan untuk menyendiri. Media sosial adalah ruang tempat kita dapat mengamati orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial, sambil menikmati kenyamanan ruang kita sendiri.

Orang-orang yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial seringkali memiliki kebutuhan yang tidak biasa untuk menyendiri.

  1. Pencarian identitas
Baca Juga :  Disdik Palangka Raya Ingatkan Peserta Didik dan Guru Agar Bijak Bermedia Sosial

Orang-orang yang menghabiskan banyak waktu di media sosial seringkali mencari jati diri. Mereka menggunakan platform ini untuk mengekspresikan pikiran, mengeksplorasi minat, dan menyelaraskan diri dengan komunitas yang sejalan dengan keyakinan mereka.

Media sosial menjadi cermin mereka, yang mencerminkan siapa mereka, siapa yang mereka cita-citakan. Media ini menjadi media untuk bereksperimen dengan identitas mereka, menguji pandangan mereka, dan memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.

  1. Perasaan ingin divalidasi

Media sosial menawarkan platform untuk validasi. Setiap like, komentar, dan share berfungsi sebagai penegasan bahwa kamu didengar, dan kamu penting.

Orang-orang yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial seringkali mencari validasi ini. Mereka mengunggah konten, berbagi pemikiran, dan terlibat dalam diskusi, semuanya dengan harapan untuk diakui. (jp)

 



Pos terkait