SAMPIT, radarsampit.com – Daging kerbau beku menjadi incaran sejumlah warga Sampit selama Ramadan. Permintaan daging tersebut di Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Sampit, mengalami peningkatan drastis.
”Permintaan daging beku setiap saat selalu dicari dan memang selama Ramadan ini ada peningkatan pembeli,” kata Rony Hadianto, Kepala Perum Bulog Cabang Sampit, Sabtu (25/3).
Rony mengatakan, pada pekan pertama Maret 2023 lalu, Bulog Cabang Sampit kedatangan daging kerbau beku sebanyak 6.700 kg. Daging beku impor asal India itu diusulkan Februari 2023 lalu, setelah sebelumnya stoknya lama kosong selama tujuh bulan.
”Kedatangan daging beku kali ini ada kenaikan penjualan dari Rp85 ribu menjadi Rp90 ribu per kg. Sekarang stok yang tersisa sekitar dua ton. Permintaan paling banyak dari pedagang pentol, katering usaha rumahan, rumah makan yang sering mengambil (membeli) ke kami,” katanya.
Untuk memenuhi stok ketersediaan daging beku, Rony kembali mengusulkan daging sapi beku sebanyak 14 ton. ”Harapan saya, mudah-mudahan sebelum Lebaran sudah datang, sehingga dapat memenuhi permintaan daging sapi di pasaran yang biasanya bisa mengalami kenaikan hingga Rp150 ribu per kg saat menjelang Lebaran,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, Bulog Cabang Sampit juga kedatangan gula pasir sebanyak 100 ton. Harga gula tersebut naik, yakni sebelumnya dijual Rp13.500 menjadi Rp14 ribu per kg.
”Ada penyesuaian harga pada komoditas daging beku dan gula, karena memang selama Ramadan permintaan daging beku dan gula mengalami peningkatan dibandingkan bulan-bulan lainnya. Tetapi, meskipun ada penyesuaian harga, tidak sampai lebih mahal dibandingkan harga pasaran yang saat ini dijual di kisaran Rp14-15 ribu per kg,” ujarnya.
Lebih lanjut Rony mengatakan, pihaknya akan menyerap beras petani lokal asal Pagatan. Maret ini para petani mulai memasuki masa panen.
”Kami coba serap lagi beras dari petani lokal sebanyak-banyaknya. Apabila harganya cocok bisa Bulog beli. Harga beras dulu yang ditetapkan pemerintah Rp8.300 per kg dari petani, sekarang mengalami penyesuaian menjadi Rp9.950 per kg,” ujarnya.