”Di sini (Kotim) baru 30, lebih tepatnya 31 pompa untuk 435 ha. Padahal, totalnya ada 7.600 ha, sehingga kebutuhan pompa air ini masih akan perlu diusahakan dari Kementerian Pertanian agar semuanya tercukupi,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, Kotim memiliki peran penting sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depannya. Apabila produksi padi naik, maka surplusnya akan dibawa ke IKN.
”Kalau nanti indeksnya naik dari yang biasanya panen satu kali jadi tiga kali artinya ada kelebihan produksi, dari situlah nanti akan dibawa ke IKN. Tidak hanya Kotawaringin Timur saja, tapi juga kabupaten lain yang kelebihan produksi,” ucap Jokowi.
Pemerintah pusat juga membagikan 200 bahan pokok untuk petani dan masyarakat setempat. Selain itu, masyarakat juga rebutan mendapatkan kaos hitam gratis yang biasa dibawa presiden dalam setiap kesempatan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim Sepnita mengatakan, Kotim telah menerima 30 unit mesin pompa air berkapasitas 6 inn dan 4 inn dari Kementan.
”Untuk kelompok tani di Desa Bapeang ini dipasang empat unit mesin pompa kapasitas 6 inn. Sisanya berkapasitas 4 inn masih di kantor, yang nantinya akan dibagikan untuk kelompok tani di Kotim,” kata Sepnita.
Empat unit mesin pompa air di lahan pertanian Desa Bapeang dapat mengirigasi lahan sawah pertanian seluas 40 ha. ”Total luasan lahan pertanian di wilayah kecamatan MB Ketapang 200 ha. Di sini (Bapeang) 40 ha. Ada 10 unit handtraktor dan satu kelompok tani Ujung Pandaran yang menanam jagung, padi, dan sayuran di sini,” katanya.
Tangani Keterisolasian di Katingan
Kunjungan kerja Presiden Jokowi seharian kemarin hanya di dua daerah. Dari Sampit, Kabupaten Kotim, Jokowi dan rombongan langsung bertolak ke Kabupaten Katingan menggunakan helikopter.
Di Katingan, Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) memperhatikan keterisolasian infrastruktur jalan di wilayah itu.
