Dari Pelatihan Bersama Penyelamatan Korban di Wilayah Perairan

Keselamatan Diri Harus Jadi Prioritas, Wajib Waspada Ancaman Buaya

Pelatihan BPBD Kotim
PELATIHAN BERSAMA: BPBD Kotim bersama Pos SAR Sampit melaksanakan latihan bersama di Danau Alam Salju Jalan Betang Raya, Selasa (22/4). HENY/RADAR SAMPIT

Misi menyelamatkan korban kecelakaan maupun hal lainnya di wilayah perairan memerlukan keterampilan khusus dan pemahaman tentang situasi wilayah. Hal itu penting agar personel yang terjun dalam penyelamatan tak berujung menjadi korban.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Pekerjaan pencarian dan penyelamatan korban yang dilakukan Pos Search and Rescue (SAR) Sampit kerap kali melibatkan tim gabungan. Salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur.

Upaya pencarian terutama di wilayah perairan memerlukan kemampuan khusus. Tidak hanya kemampuan berenang, tetapi juga ketangkasan dalam menjaga keamanan dan keselamatan diri penyelamat.

Karena itu, BPBD Kotim bersama Pos SAR Sampit menggelar kegiatan latihan bersama yang berfokus pada tata cara penggunaan perahu karet dan pengenalan teknik penyelaman yang dilaksanakan di Danau Alam Salju Jalan Betang Raya.

Baca Juga :  Siapkan Rumah Warga untuk Penginapan, Setiap Kecamatan Disubsidi Rp2 Juta

”Latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi personel. Terutama saat pencarian dan penyelamatan orang di perairan,” kata Multazam, Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Selasa (22/4).

Kegiatan latihan bersama yang diikuti 28 personel BPBD dan 5 personel Pos SAR Sampit juga dilaksanakan dalam rangka kesiapsiagaan bencana yang puncaknya diperingati pada 26 April 2025.

”Latihan ini juga tidak hanya bersama Pos SAR Sampit tetapi juga ada BKSDA Resort yang juga memberikan edukasi terkait ancaman bahaya hewan predator saat pencarian dan penyelamatan orang dilakukan,” ujarnya.

Multazam menyebut, tindakan pencarian dan penyelamatan di perairan cukup dominan. Baik yang disebabkan karena serangan hewan predator seperti buaya ataupun kejadian tidak terduga dugaan bunuh diri terjun ke laut yang baru-baru ini dialami seorang penumpang KM Dharma Ferry VI saat sedang menunggu air pasang di Muara Sungai Mentaya Selasa (15/4) lalu.

Selama tujuh hari, BPBD Kotim ikut dalam tim gabungan yang membantu proses pencarian orang yang diduga sengaja menenggelamkan diri ke laut. Hingga hari ketujuh Senin (21/4) kemarin, pencarian dihentikan dikarenakan tidak membuahkan hasil.



Pos terkait