DBD Meningkat di Kabupaten Kobar, Diduga Akibat Siklus Lima Tahunan

fogging
DEMAM BERDARAH: Petugas Dinas Kesehatan Kobar saat persiapan melakukan fogging di salah satu kelurahan di kota Pangkalan Bun, Kamis (4/1/2024). (istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat belakangan ini diduga merupakan siklus lima tahunan. DBD meningkat tidak hanya di Kobar, tetapi di daerah lain juga.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar telah melakukan  pemberantasan sarang nyamuk (PSN), larvasida, penyemprotan atau fogging, dan ultra low volume (ULV) dengan cara menyemprot kabut mengandung pestisida yang dikeluarkan menggunakan mobil.

Bacaan Lainnya

“Saat ini sudah cenderung menurun. Kami mengimbau masyarakat juga berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk termasuk kebersihan lingkungan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kobar Achmad Rois Selasa (2/1/2024).

Disinggung soal keluhan masyarakat terkait lambatnya fogging yang dilakukan dinas kesehatan, penyemprotan atau fogging memerlukan penelitian epidemologis terlebih dahulu, tidak serta merta ketika ada kasus langsung disemprot di sekitar lokasi kediaman pasien. Penelitian epidemologis ini untuk menyimpulkan riwayat penularan DBD.

Baca Juga :  Musim Hujan Datang, Banjir Ancam Warga Bantaran Sungai Lamandau

“Kita harus simpulkan transmisi penularannya dimana, karena aktivitas pasien bisa dari mana-mana. Jangan-jangan gigitannya atau penularannya dari luar daerah setempat, kemudian sakitnya setelah di rumah. Kalau sudah bisa disimpulkan baru ambil langkah penyemprotan,” jelas Rois.

Terpisah, Kepala Bidang Keperawatan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Aimandinata mengatakan, jumlah pasien DBD dirawat di RSUD cenderung menurun dibandingkan minggu sebelumnya.

“Saat ini sudah mulai menurun pasien dengue haemoragic fever (DHF) atau yang biasa dikenal dengan istilah DBD. Saat ini kami merawat 34 pasien yang sebelumnya lebih dari itu,” ungkap Aiman, Rabu (3/1/2024). (sam/yit)

 



Pos terkait