Seperti diberitakan, aksi bakar ban mengiringi orasi damai ratusan mahasiswa di Kota Palangka Raya. Meski dengan pengawalan ketat aparat TNI Polri. Aksi itu menyuarakan aspirasi dan beberapa tuntutan. Digelar di Depan dan halaman kantor DPRD Kalteng,Senin(11/4).
Ratusan mahasiswa tergabung dalam organisasi kemahasiswaan itu ditemui langsung ketua DPRD Kalteng Wiyatno dan anggota DPRD Kalteng lainnya. Kegiatan Aksi Damai oleh gabungan OKP Aliansi Cipayung Plus Bersuara Bersama RakyaT. Selain itu juga dari BEM UMP,IAIN,UPR dan lainnya.
Aspirasi yang disampaikan antara lain,mendesak dan menuntut DPRD untuk menyampaikan penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menuntut DPRD agar mendesak pemerintah daerah untuk segera mengusut tuntas mengenai kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga bahan pokok lainnya.
Menuntut DPR-RI agar mendesak Menteri ESDM agar segera menurunkan harga dan mensubsidikan BBM di masyarakat Indonesia. Menuntut perwakilan DPR-RI dari dapil Kalteng untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap janji kampanye presiden dan wakil presiden, serta menolak kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan PPN 11 persen.
Tuntutan lainnya, kepada DPR-RI untuk segera membahas dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat dan meminta serta mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan Konflik agraria di Kalimantan Tengah. (daq/gus)
