SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta desa yang rawan dilanda banjir atau kebakaran hutan dan lahan, agar memperkuat upaya mitigasi bencana. Hal itu penting agar ketika bencana terjadi, warga sudah siap, sehingga dampak yang ditimbulkan tak terlalu besar.
”Mitigasi bencana harus menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat desa. Oleh karena itu, pembinaan dan pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana harus ditanamkan sedini mungkin. Kesiapan harus selalu diutamakan, karena sebagian besar bencana yang terjadi di Kotim tidak bisa diprediksi,” ujarnya, Kamis (25/11).
Berdasarkan data BPBD Kotim, tahun 2021 tercatat tiga kali bencana benjir, yakni periode Agustus-September di delapan kecamatan dan 51 desa/kelurahaan. Jumlah warga terdampak banjir sebanyak 5.252 kepala keluarga atau 10.585 jiwa.
Kedua, terjadi pada Oktober yang melanda 7 kecamatan dan 40 desa/kelurahan. Warga terdampak banjir sebanyak 2.378 KK atau 6.538 jiwa. Kemudian, pada November terjadi lagi banjir di delapan kecamatan dan 24 desa/kelurahan, dengan jumlah yang terdampak banjir sebanyak 4.093 KK atu 13.827 jiwa.
Menurut Halikinnor, kesiapsiagaan merupakan investasi yang paling tepat yang dapat dilakukan bersama, tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi diharapkan juga memberikan bekal keterampilan untuk kelangsungan hidup.
Halikinnor mengingatkan warga di daerah rawan banjir agar selalu waspada. Bencana masih sangat mungkin terjadi. Selain itu, guna mencegah banjir, diperlukan kerja sama semua pihak untuk menjaga dan melestarikan hutan dan alam.
”Ketika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita. Bencana banjir sangat berdampak terhadap aktivitas masyarakat yang terganggu dan timbulnya penyakit, seperti gatal-gatal dan diare. Maka dari itu, saya minta kerja samanya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengharapkan kerja sama dari masyarakat, agar segera melaporkan sedini mungkin apabila ada ancaman bencana, baik banjir maupun kebakaran hutan dan lahan. Dengan demikian, upaya penanganan bisa lebih cepat dilakukan. (hgn/ign)