PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Desa Kumpai Batu Bawah (KBB), Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), jadi daerah paling parah terdampak banjir yang melanda Kobar sejak sebulan terakhir.
Meski kecamatan lainnya juga terdampak, namun tidak separah KBB yang dilintasi pertemuan dua sungai besar di Kobar; Sungai Arut dan Lamandau.
Masyarakat Desa Kumpai Batu Bawah juga dihadapkan pada ancaman gagal panen. Selama ini, Desa KBB dikenal sebagai pemasok komoditas hortikultura, terutama sayuran jenis sawi dan bawang prei.
Pj Bupati Budi Santosa mengatakan, peran pemerintah daerah yang aktif membantu masyarakat terdampak banjir sangat diperlukan. Dia telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk selalu siaga dan siap membantu masyarakat apabila terjadi banjir.
”Kami telah menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah terkait, terutama BPBD dan Damkar, untuk selalu berada di garis terdepan dalam memberikan bantuan dan penanganan apabila masyarakat menghadapi bencana banjir. Kecepatan dan keterlibatan mereka sangat diperlukan dalam situasi darurat seperti ini,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan. Terutama memperhatikan instalasi listrik di rumah saat banjir terjadi, karena dapat menyebabkan risiko serius bagi keselamatan dan harta benda masyarakat.
”Saya harapkan seluruh masyarakat Kotawaringin Barat senantiasa waspada dan bersama-sama menjaga lingkungannya. Jika terjadi banjir, segera laporkan kepada perangkat desa atau kelurahan setempat melalui ketua RT,” ujarnya. (tyo/ign)